Ada dua sahabat yang sangat akrab sekali. Ke mana-mana mereka selalu berdua entah itu ke perpustakaan, kantin, bahkan duduk pun bersama. Mereka adalah Aeryn dan Aira siswi kelas 2 di salah satu madrasah di kota Gresik. Aeryn mempunyai adik yang masih kelas 1, bernama Arfan.
Siswi MINU Trate Putri Gresik |
Suatu hari Arfan menangis dan mengadu ke kakaknya yaitu Aeryn.
“Kakak, aku diejek
teman-temanku,” kata Arfan sambil sesenggukan.
“Memangnya kenapa, Adek?”
Tanya Aeryn.
“Karena, belum bisa membaca,
Kak,” jelas Arfan.
“Baiklah, Kakak akan
mengajari membaca sampai kamu bisa,” kata Aeryin.
“Terima kasih, Kak,” kata
Arfan sambil tersenyum.
Setiap pulang sekolah Aeryn
dan teman akrabnya yaitu Aira bersama-sama mengajari Arfan membaca. Hari demi
hari, tak terasa sudah tiga bulan mereka mengajari Arfan membaca. Dan, ketika
dicoba membaca sendiri ternyata Arfan sudah bisa dan lancar membacanya.
“Alhamdulillah,” ucap kedua
sahabat itu bersama-sama.
Sampai akhirnya penerimaan raport pun tiba, Arfan mendapatkan nilai yang memuaskan. Yaitu, peringkat satu.
“Terima kasih ya, Kak Aeryn
dan Kak Aira. Berkat bimbingannya aku jadi peringkat satu,” kata Arfan.
“Iya, sama-sama,” kata Aeryn.
“Tapi jangan lupa, kamu
harus belajar lebih giat lagi supaya bisa mempertahankan peringkatnya,” kata
Aira.
“Iya, Kak,” jawab Arfan
penuh semangat.
Karena Arfan setiap hari
giat belajar tanpa lelah, akhirnya setiap kenaikan kelas Arfan mendapatkan
peringkat satu sampai naik ke kelas 6.
Suatu hari Arfan mengikuti
lomba Tingkat Kabupaten dan mendapatkan juara 1. Ayah, Ibu, Ayeryn, dan Aira
merasa bangga pada Arfan. Selang beberapa minggu, Arfan mengikuti lomba Tingkat
Nasional. Lagi-lagi Arfan mendapat juara 1.
Kemudian Arfan mewakili
Indonesia mengikuti Olimpiade Internasional di Amerika. Dan, Arfan akhirnya berhasil mendapatkan medali emas.
“Aeryn, adik kamu keren, ya…
yang dulunya tidak bisa membaca karena kegigihannya dalam belajar akhirnya bias
mewakili Indonesia dalam olimpiade English, Matematika, dan Science,” kata
Aira.
“Iya, itu juga karena kamu
yang tidak pernah capek mengajari Arfan. Terima kasih, Aira,” kata Aeryn.
“Sama-sama,” kata Aira
sambil memeluk sahabatnya tersebut.
Akhirnya Arfan sekarang menjadi anak yang pintar, sukses, dan terkenal.
Terima kasih