Wednesday, May 28, 2025

Ekoliterasi Menciptakan Dunia Yang Berkelanjutan Bagi Generasi Mendatang

 Inspirasi dari para pedagog dan filsuf masa kini dan masa lalu

Sumber, https://www.freepik.com/free

Pembahasan tentang apakah sekolah, pengajaran, dan pembelajaran harus memiliki tujuan untuk mempertahankan masyarakat sebagaimana adanya, ataukah akan melatih generasi berikutnya untuk mempertanyakan status quo, berpikir secara mandiri, dan memengaruhi serta melakukan perubahan, bukanlah pembahasan baru.

Dalam sejarah Pedagogi, kita menemukan para pedagog progresif menggunakan berbagai metode pedagogi untuk membebaskan siswa. dengan mengajarkan mereka kreativitas, kerja sama dengan sesama manusia, berpikir kritis, dan keberanian, kemauan, serta kapasitas untuk menjadi mampu bertindak secara mandiri dan membiasakan diri mengubah apa yang tidak dianggap benar.

Berpikir kritis – Socrates dan Paulo Freire

Tujuan untuk menumbuhkan pemikiran kritis dan membebaskan potensi setiap siswa untuk berpikir secara mandiri, telah terjadi di Yunani lebih dari 400 tahun SM. Socrates memperkenalkan metode dialektika, yang melibatkan diskusi berdasarkan pertanyaan untuk merangsang pemikiran kritis dan memprovokasi diskusi untuk mempertimbangkan kembali keyakinan dan nilai-nilai para peserta didik.

Penting bagi peserta didik untuk mengembangkan kriteria penggunaan pengetahuan. Ia harus mampu memutuskan sendiri bagaimana dan untuk apa ia akan menggunakan pengetahuan. Pembentukan demokrasi, di mana peserta didik dilatih untuk bertindak secara demokratis daripada sekadar mempelajari cara kerja demokrasi secara politis, merupakan komponen penting dari Bildung/pembentukan (kompetensi penanganan dan kompetensi tindakan)

Ide di balik model ini adalah bahwa untuk dapat menerapkan ide-ide seseorang ke dalam tindakan dengan orang lain, semua komponen model harus terlibat dalam interaksi dialektis. Karena kita tidak tahu masyarakat seperti apa yang akan dididik, tidaklah cukup hanya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan tradisional. Mereka harus belajar bertindak dalam situasi yang berubah – tidak hanya beradaptasi dengan keadaan baru tetapi juga bergabung dan membantu membentuk keadaan baru.

Ekoliterasi

Salah satu masalah utama yang kita hadapi saat ini adalah krisis lingkungan. Ekoliterasi melibatkan jenis pemikiran “sistemik” baru—berpikir dalam konteks hubungan, keterhubungan, dan konteks.

Kendala terbesar menghadapi pendidikan abad ke-21 yaitu, mengajarkan ekoliterasi. Ini adalah upaya yang melampaui semua perbedaan ras, budaya, dan kelas. Tujuan kita bersama yaitu menciptakan dunia yang berkelanjutan bagi generasi mendatang karena bumi adalah rumah kita. (Capra, 2015:5).

Sekolah mengajarkan bahwa pembelajaran bersifat sosial, emosional, kognitif, dan etis secara bersamaan, menurut para penulis. Baik mereka menyadarinya atau tidak, sekolah mengajarkan dengan cara mereka membuat keputusan komunitas, menginvestasikan sumber daya mereka, dan menyediakan makanan, energi, bahan, tempat tinggal, transportasi, dan air bagi diri mereka sendiri." (Caprah, 2015)



Untuk mempersiapkan generasi baru dalam kehidupan di tengah masyarakat yang berubah cepat, kita perlu memberdayakan siswa. Kita perlu memberi mereka perangkat untuk menemukan cara mereka sendiri dalam bekerja sama dengan sesama manusia, termasuk memahami, menghormati, dan melindungi berbagai jaringan sistem kehidupan yang rumit.

Untuk itu, kita perlu konsep yang lebih luas tentang tujuan pengajaran dan pembelajaran. Tujuannya harus berupa pengembangan holistik setiap peserta didik, yang berkontribusi pada kemampuannya untuk menghadapi perubahan dan berpartisipasi dalam mengarahkan perubahan menuju kebaikan bersama, serta melatih kemampuan dan kebiasaan untuk belajar sepanjang hayat – selalu memperbarui diri dengan situasi saat ini dan untuk masa depan yang akan datang.

Karena kita hidup di duniayang mengglobal, mereka harus belajar tentang situasi nasional serta situasi internasional, memahami berbagai tantangan yang dihadapi di zaman ini. Mereka perlu mengetahui, memahami, dan merawat juga melindungi sendiri dengan semua makhluk hidup dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

https://atid.me/go/ySLVSxjx




Salam 

Taman Ilmu Media