Wednesday, September 20, 2023

Rencana Allah Itu Indah

Rencana Allah Itu Indah

Marwah Trisna Al-Aisha

Siswi MINU Trate Putri Gresik

    Pagi begitu cerah, dengan awan putih yang indah menakjubkan. Sebuah anugerah ciptaan Sang Maha Kuasa, memancarkan cahaya keemasan. Adzan subuh berkumandang dengan begitu merdunya, sehingga banyak burung-burung terhanyut dibawa kemerduannya. Tahmid, takbir, dan tasbih terdengar jelas sehingga dapat menyentuh hati yang rapuh. Menunggu seseorang yang jauh di sana. Begitu pula seorang wanita yang duduk sendiri di kursi stasiun sambil membaca novel. Sehingga tidak mendengar seorang wanita tuaberjalan tergopoh-gopoh memanggilnya dari tadi.

“Nak, Layla,” teriak wanita tua itu. Layla tetap larut membaca novel.

“Nak, Laylatul,” teriak wanita tua itu untuk kedua kalinya.

Layla tersadar kalau ada orang memanggilnya tadi. “Astaghfirullah, maaf Umi, Layla tidak mendengar,” jawab Layla dengan muka merasa bersalah.

“Nggak papa, Nak, santai saja. Emangnya baca apa sih, kok serius banget,” tanyanya.

“Oh, ini novel Habib RahmanEl-Shirazy. Novelnya bagus banget jadi termotivasi,” ucap Layla dengan senyum.

“Nak Layla, sebentar lagi kereta akan datang jadi, terlebih dahulu kita berdoa semoga dilancarkan dan selamat dalam perjalanan,” kata Umi Aminah.

“Iya, Umi,” jawab Layla dengan senyum.

    Selang beberapa saat, keretadari stasiun kota Surabaya pun tiba. Penumpang berdesak-desakan berebut kursi, siapa yang cepat ia yang dapat. Layla dan Umi Aminah duduk duduk di kursi 10 E pada gerbang.

    Selama perjalanan Layla hanya terdiam dan termenung sambil memikirkan pemuda yang selama ini ia kagumi dalam diamnya, yaitu Yusuf Al-Qarni teman baik Layla. Yusuf adalah kakak kelas Layla saat di madrasah. Layla dituduh mencuri uang salah satu temannya, sehingga Layla terancam dikeluarkan dari sekolah. Tapi Yusuf menjadi saksi kalau Layla tidak bersalah.

    Semua teman sekelas Layla banyak yang tidak suka dengannya sehingga mereka mencoba menjebaknya. Yang akhirnya Layla terbebas dari hukuman itu dengan tidak dikeluarkan dari sekolah, karena bantuan Yusuf. Layla sangat berterima kasih pada Yusuf karena telah membantunya. Dan, selalu yakin bahwa apa yang dihadapi dalam hidup ini adalah rencana Allah, InsyaAllah indah pada akhirnya. Nayla terus larut dalam lamunannya, sampai akhirnya tak sadar iapun tertidur.



Salam Literasi
Taman Ilmu Media