Rencana Allah Itu Indah
Marwah Trisna Al-Aisha
Siswi MINU Trate Putri Gresik |
Pagi begitu cerah, dengan awan putih yang indah menakjubkan. Sebuah anugerah ciptaan Sang Maha Kuasa, memancarkan cahaya keemasan. Adzan subuh berkumandang dengan begitu merdunya, sehingga banyak burung-burung terhanyut dibawa kemerduannya. Tahmid, takbir, dan tasbih terdengar jelas sehingga dapat menyentuh hati yang rapuh. Menunggu seseorang yang jauh di sana. Begitu pula seorang wanita yang duduk sendiri di kursi stasiun sambil membaca novel. Sehingga tidak mendengar seorang wanita tuaberjalan tergopoh-gopoh memanggilnya dari tadi.
“Nak, Layla,” teriak wanita
tua itu. Layla tetap larut membaca novel.
“Nak, Laylatul,” teriak
wanita tua itu untuk kedua kalinya.
Layla tersadar kalau ada
orang memanggilnya tadi. “Astaghfirullah, maaf Umi, Layla tidak mendengar,”
jawab Layla dengan muka merasa bersalah.
“Nggak papa, Nak, santai saja.
Emangnya baca apa sih, kok serius banget,” tanyanya.
“Oh, ini novel Habib RahmanEl-Shirazy. Novelnya bagus banget jadi termotivasi,” ucap Layla dengan senyum.
“Nak Layla, sebentar lagi
kereta akan datang jadi, terlebih dahulu kita berdoa semoga dilancarkan dan
selamat dalam perjalanan,” kata Umi Aminah.
“Iya, Umi,” jawab Layla
dengan senyum.
Selang beberapa saat, keretadari stasiun kota Surabaya pun tiba. Penumpang berdesak-desakan berebut kursi,
siapa yang cepat ia yang dapat. Layla dan Umi Aminah duduk duduk di kursi 10 E
pada gerbang.
Selama perjalanan Layla
hanya terdiam dan termenung sambil memikirkan pemuda yang selama ini ia kagumi
dalam diamnya, yaitu Yusuf Al-Qarni teman baik Layla. Yusuf adalah kakak kelas
Layla saat di madrasah. Layla dituduh mencuri uang salah satu temannya,
sehingga Layla terancam dikeluarkan dari sekolah. Tapi Yusuf menjadi saksi
kalau Layla tidak bersalah.
Semua teman sekelas Layla banyak yang tidak suka dengannya sehingga mereka mencoba menjebaknya. Yang akhirnya Layla terbebas dari hukuman itu dengan tidak dikeluarkan dari sekolah, karena bantuan Yusuf. Layla sangat berterima kasih pada Yusuf karena telah membantunya. Dan, selalu yakin bahwa apa yang dihadapi dalam hidup ini adalah rencana Allah, InsyaAllah indah pada akhirnya. Nayla terus larut dalam lamunannya, sampai akhirnya tak sadar iapun tertidur.