Sastra cerita pendek (Cerpen)
Suroto, (1989: 18)
berpendapat bahwa cerita pendek merupakan karangan prosa yang menceritakan
tentang suatu peristiwa kehidupan manusia, para pelaku atau tokoh dalam cerita
tersebut. Cerpen adalah cerita yang memberi kesan tunggal, dominan terhadap
satu tokoh dalam satu latar dan situasi dramatis. Cerpen harus menunjukkan
kekompakan sebagai standar dasar.
Melalui cerita pendek akan banyak hal pesan apa yang bisa tersampaikan dan mudah diterima.
Apalagi jika cerita pendeknya diceritakan mengandung pesan yang bermanfaat dan relevan dengan kehidupan penulis sehari-hari. Dan, menulis cerita pendek adalah sebuah keterampilan bahasa dan sastra yang mempunyai beberapa manfaat, yaitu sebagai ungkapan selera, kritik terhadap suatu peristiwa, dan sebagai bentuk ekspresi.
Pemilihan struktur cerita
pendek sebagai salah satu bahan pembelajaran mengarang karya abstrak tentunya
produktif dari beberapa sudut pandang. Cerita pendek benar lebih disukai
daripada novel, buku, atau sentimen mengenai struktur. Cerita pendek memiliki
struktur yang terbatas dibandingkan dengan jenis karya seni penulisan lainnya,
khususnya novelet, buku, atau sentimen.
Struktur yang pendek
memberikan manfaat pada cara kerja komposisi yang umum dilakukan oleh siswa,
khususnya siswa di tingkat sekolah dasar. Akan lebih mudah bagi mereka untuk
menulis cerita pendek daripada menulis novel, buku, atau sentimen. Selain itu,
cara yang umum dalam memahami cara mengarang cerita pendek dapat disesuaikan
dengan porsi waktu yang diberikan oleh program pendidikan yang umumnya kecil
untuk ukuran compositions menulis eksposisi eksploratif di tingkat sekolah
dasar.