Monday, September 4, 2023

Pengertian sastra dan tujuannya

 Sastra cerita pendek (Cerpen)

Suroto, (1989: 18) berpendapat bahwa cerita pendek merupakan karangan prosa yang menceritakan tentang suatu peristiwa kehidupan manusia, para pelaku atau tokoh dalam cerita tersebut. Cerpen adalah cerita yang memberi kesan tunggal, dominan terhadap satu tokoh dalam satu latar dan situasi dramatis. Cerpen harus menunjukkan kekompakan sebagai standar dasar.


Melalui cerita pendek akan banyak hal pesan apa yang bisa tersampaikan dan mudah diterima. 

Apalagi jika cerita pendeknya diceritakan mengandung pesan yang bermanfaat dan relevan dengan kehidupan penulis sehari-hari. Dan, menulis cerita pendek adalah sebuah keterampilan bahasa dan sastra yang mempunyai beberapa manfaat, yaitu sebagai ungkapan selera, kritik terhadap suatu peristiwa, dan sebagai bentuk ekspresi. 

Menulis cerita melibatkan ide kreatif yang didalamnya terdapat tahapan yang akan melatih seseorang untuk berproses secara kreatif dalam menuangkan ide dan gagasan yang menghasilkan sebuah cerita. Cerita jenis ini bisa juga disebut novelet, yaitu karya yang lebih pendek dari sebuah novel, tapi lebih panjang dari sebuah cerita pendek, di tengah-tengah keduanya.

Pemilihan struktur cerita pendek sebagai salah satu bahan pembelajaran mengarang karya abstrak tentunya produktif dari beberapa sudut pandang. Cerita pendek benar lebih disukai daripada novel, buku, atau sentimen mengenai struktur. Cerita pendek memiliki struktur yang terbatas dibandingkan dengan jenis karya seni penulisan lainnya, khususnya novelet, buku, atau sentimen.

Struktur yang pendek memberikan manfaat pada cara kerja komposisi yang umum dilakukan oleh siswa, khususnya siswa di tingkat sekolah dasar. Akan lebih mudah bagi mereka untuk menulis cerita pendek daripada menulis novel, buku, atau sentimen. Selain itu, cara yang umum dalam memahami cara mengarang cerita pendek dapat disesuaikan dengan porsi waktu yang diberikan oleh program pendidikan yang umumnya kecil untuk ukuran compositions menulis eksposisi eksploratif di tingkat sekolah dasar.

Apa tujuan dari menulis

Pada umumnya adalah untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, kepribadian, dan rasa sosial seseorang. Jadi sangat mungkin cerita pendek dijadikan sebagai wadah membina dan menanamkan watak dan kepribadian seseorang, yang terkandung di dalamnya nilai dan pendidikan.





Salam Literasi
Taman Ilmu Media

Tuesday, August 29, 2023

Budaya Literasi Di Sekolah

Membumikan Budaya Literasi Di Madrasah

Proses awal bimbingan menulis cerpen dengan pemaparan materi yang disuguhkan di layar monitor


Bicara soal literasi, apa itu Literasi?                     

Semua anak, terlepas dari apakah mereka mengalami kehilangan penglihatan atau tantangan tambahan, belajar melalui pengalaman langsung yang bermakna secara berulang dan sering untuk mengembangkan konsep dasar yang menjadi landasan literasi. Dalam hal ini, literasi lebih dari sekedar belajar membaca, baik dalam huruf braille maupun cetak, karena literasi dimulai dengan pemahaman terhadap lingkungan seseorang, termasuk orang-orang, aktivitas, dan rutinitas. Belajar mengkomunikasikan pengalaman ini mungkin melalui ucapan, bahasa isyarat, objek, atau kombinasi dari semuanya. Literasi adalah topik luas yang mencakup berbagai bentuk, termasuk tulisan, braille, benda, ucapan, bahasa isyarat, dan sistem simbol lainnya.

Melek huruf sangat penting untuk kemandirian dan kualitas hidup. Hal ini mempunyai dampak yang kuat terhadap kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam masyarakat, dan terdapat korelasi yang tinggi antara tingkat melek huruf dan tingkat pekerjaan. Literasi berubah dengan cepat di era ketika begitu banyak orang memiliki akses terhadap teknologi baru.

Literasi berdampak pada seluruh perkembangan kita, tidak hanya membaca dan menulis. Phil Hatlen, Superintendent, TSBVI, mengeksplorasi hubungan ini dalam artikelnya The Impact of Literacy on the Expanded Core Curriculum.

Siapa yang Bertanggung Jawab Mengajar Literasi?


Keluarga adalah guru pertama bagi anak dan hal ini juga berlaku dalam bidang literasi dan bidang lainnya. Semua pengalaman masa bayi yang mengembangkan kepercayaan dan menumbuhkan pemahaman terhadap orang-orang dan dunia di sekitar mereka berkontribusi pada dasar-dasar yang diperlukan untuk mempelajari berbagai keterampilan literasi. Keluarga adalah anggota penting dari tim pendidikan yang meletakkan dasar bagi pengembangan literasi dan konsep melalui pengalaman yang bermakna. Selain itu, membaca nyaring, memperkaya bahasa, dan memberikan akses terhadap buku dan materi lainnya di rumah merupakan benih-benih literasi.

Dan harus bekerja sama denganguru kelas dan spesialis membaca. Bersama-sama, mereka dapat mengintegrasikan instruksi kompensasi khusus, yang diperlukan agar siswa dapat mengakses media pendidikan secara efisien, dengan pengembangan keterampilan literasi berbasis kelas.

Guru di sekolah atau guru utama bagi siswa memang mengajar membaca dan oleh karena itu, pemahaman tentang perkembangan anak dan konsep dasar sangatlah penting. Banyak aspek pengajaran membaca, seperti fonik, kosa kata, dan pemahaman, bersifat universal, apa pun format yang diajarkan.

Sumber Daya Tambahan

Literasi adalah topik yang sangat besar dan terdapat banyak sumber daya yang tersedia di luar cakupan situs web ini. Guru bagi siswa dan pihak lain yang terlibat dalam pengajaran literasi harus membiasakan diri dengan kumpulan pengetahuan ini.

Di masa lalu, istilah literasi terfokus secara khusus pada kemampuan membaca dan menulis, namun kini definisi yang lebih luas semakin diterima. Berbicara, mendengarkan, komunikasi objek, bahasa isyarat, pengembangan konsep, dan pemahaman terhadap lingkungan dan pengalaman seseorang merupakan bagian dari pandangan literasi yang lebih inklusif.




Salam literasi
Taman Ilmu Media

Thursday, August 24, 2023

Pembentukan Karakter Baik dan Jujur Sejak Dini

 Pembiasaan Akhlaq Lil Banat Dalam Kehidupan Sehari-Hari



Benarkah pendidikan hal terpenting dalam hidup ini, kenapa?

    Karena, pendidikan itu merupakan hal yang dianggap penting di dunia. Dunia butuh orang yang berpendidikan, agar bisa mengembangkan atau membangun negara yang maju.

Apakah hanya pendidikan saja yang dianggap penting?

    Selain pendidikan, karakter juga sangatlah penting dalam diri seseorang. Karena dengan karakter baik, orang tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang sudah diraih, melainkan juga pada karakter dari pribadi setiap orang. Pendidikan di sekolah masih banyak yang masih mementingkan aspek kognitifnya dibanding psikomotoriknya. Masih banyaknya master di setiap sekolah yang hanya asal mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan bagaimana etika yang baik yang harus dilakukan.

Pendidikan karakter harus kita tanamkan kepada anak-anak sebagai penerus bangsa, diantaranya adalah kejujuran dan berakhlaq.

   

Kejujuran merupakan hal paling penting yang harus kita tanamkan pada diri anak-anak, karena kejujuran adalah benteng dari semuanya. Kejujuran sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam segala hal. Dengan demikian, kita harus meyakini bahwa kejujuran sangatlah penting dalam kehidupan kita. Kejujuran harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua aktifitas yang kita jalani, karena pada dasarnya merupakan sumber segala kebaikan.

    Berakhlak adalah sangat penting untuk kehidupan setiap muslim, baik secara pribadi maupun masyarakat. Karena, dengan akhlak seseorang dapat menyempurnakan kepribadiannya. Betul, begitu?

    Maka dari itu, setiap aspek ajaran Islam berorientasi pada pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia. Sekarang sudah mulai banyak sekolah-sekolah di Indonesia mengajarkan pendidikan karakter dan menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mendidik bagaimana cara bersifat santun kepada orang tua, para guru atau lingkungan tempat di mana kita hidup. 

    Mudah-mudahan dengan diterapkan pendidikan karakter ini, semua potensi kecerdasan anak-anak akan dilandasi oleh karakter yang bisa membawa mereka menjadi orang-orang yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa. Meskipun mendidik karakter tidaklah semudah yang kita bayangkan. Oleh karena itu, marilah kita ajarkan kepada anak bangsa pendidikan karakter sejak usia dini.





Salam Literasi
Taman Ilmu Media



Wednesday, August 23, 2023

Habib Umar bin Hafidz Merupakan Tokoh Ulama Worldwide


 Habib Umar bin Hafidz Merupakan Tokoh Ulama Worldwide

demokrasi.co.id

    Ulama kharismatik Habib Umar bin Muhammad Salim bin Hafidz adalah seorang ulama serta wali Allah, dari Tarim, Yaman. Beliau juga termasuk dzurriyah atau keturunan Rasulullah Saw, yg sangat dikagumi seluruh umat Islam dunia.

    Habib Umar bin Hafidz merupakan tokoh ulama worldwide periode terbaru. Dakwahnya tak hanya di Yaman, melainkan telah meluas sampai banyak sekali negara di dunia. Saat ini beliau sedang melakukan safari dakwah di Indonesia. Salah satunya di Gresik, Selasa 22 Agustus 2023. Dalam perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos).

Stadion Gelora Joko Samudro (GEJOS)

    Kedatangan Habib Umar bin Hafidz ke tanah air disambut hangat sang umat Islam Indonesia. Mereka berbondong-bondong mengikuti setiap program yang dihadiri Habib Umar. Habib Umar bin Hafidz dikenal menjadi ulama kharismatik worldwide. Setiap dakwahnya selalu keluar nasihat yang penuh makna menyentuh hati.

    Mengutip dari dream.co.id/kata-kata-bijak-habib-umar-bin-hafidz-penuh-nasihat-dan-petuah-kehidupan, beberapa istilah Habib Umar yang sarat menggunakan maknah-makna.

Istilah Bijak Habib Umar bin Hafidz

1. "Cintailah orang-orang yang membenci & mencaci Anda, karena mereka adalah orang-orang yang patut dikasihani karena telah memilih jalan yang justru akan membinasakan mereka. Tuntun mereka dari sana, ajak ke jalan Tuhan, selamatkan mereka." - Habib Umar bin Hafidz

2. "Jangan pernah sesekali memperkecil dosa kecil, kerana gunung yang besar juga terbina dari butir pasir yang kecil." - Habib Umar bin Hafidz

3. "Jika kau melihat seseorang jauh dari Tuhannya, jangan kauejek dia. Allah lebih dekat kepada pendosa ketimbang orang-orang yang sombong." - Habib Umar bin Hafidz

4. "Ciri-ciri orang yang terkena cahaya iman adalah bersiap menghadapi kematian sebelum datangnya kematian." - Habib Umar bin Hafidz

5. "Lisan adalah merupakan gambaran hati. Maka jadilah dirimu pribadi yang memiliki lisan yang jujur, suci hati." - Habib Umar bin Hafidz

6. "Seandainya Allah perlihatkan pahala kesabaran, pasti ramai manusia yang berlumba-lumba mendekati ujian." - Habib Umar bin Hafidz

7. "Jangan sibuk dengan hal orang lain. Jaga lah hati kamu. Biarkan hati kamu sentiasa bersujud kepada Allah." - Habib Umar bin Hafidz.

8. “Suatu saat kau akan dapati sesuatu yang kau pinta dari Allah sejak lama, mungkin sejak masa kecilmu yang bahkan kau sudah lupakan itu, tapi Allah tak akan melupakannya.” -Habib Umar bin Hafidz

9. “Jika kamu ingin untuk berada dekat dengan Nabi Muhammad, maka kamu perlu untuk bangun malam dan melaksanakan Tahajjud.” -Habib Umar bin Hafidz

10. “Bila aku merasa harus membalas kejahatan orang terhadapku, aku teringat Rasulullah ketika beliau dilempari batu, dipukul, dan diusir dari Thoif, maka beliau hanya berdoa kebaikan dan hidayah untuk seluruh kampung tersebut, shalallahu alaihi wa sallam.” -Habib Umar bin Hafidz

11. “Layanilah orang tuamu seperti raja, maka rezekimu juga akan menjadi seperti raja.” -Habib Umar bin Hafidz

12. “Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, maka Allah akan penuhi hatinya dengan rahmat dan ketenangan di setiap waktu.” -Habib Umar bin Hafidz

13. “Didiklah mata hati supaya jangan memandang hina pada orang lain walaupun dengan ahli maksiat.” -Habib Umar bin Hafidz

14. “Allah dapat menggantikan segala sesuatu, akan tetapi segala sesuatu tidak dapat menggantikan Allah.”  -Habib Umar bin Hafidz

15. “Lisanmu adalah gambaran dari apa-apa yang tersimpan dalam hatimu.”  -Habib Umar bin Hafidz

16. “Maka setiap kalimat yang buruk, menunjukkan atas buruknya apa-apa di dalam hatimu.” -Habib Umar bin Hafidz

17. “Setiap ghibah menunjukkan atas gelapnya apa-apa yang di dalam hatimu.” -Habib Umar bin Hafidz

18. “Setiap kebohongan menunjukkan atas jeleknya apa-apa yang di dalam hatimu.” -Habib Umar bin Hafidz

19. “Setiap sumpah palsu menunjukkan atas keruh & kotornya apa-apa yang di dalam hatimu.” -Habib Umar bin Hafidz

20. “Setiap cacian baik atas anak kecil atau-pun orang dewasa bahkan cacian atas hewan sekali-pun, hal itu menunjukkan atas gelapnya apa-apa yang didalam hatimu.” -Habib Umar bin Hafidz

21. “Lisan adalah merupakan gambaran hati, maka jadilah dirimu pribadi yang memiliki lisan yang jujur, dan suci hati.” -Habib Umar bin Hafidz

22. “Sebagaimana engkau membersihkan wajahmu agar indah dipandang orang, maka bersihkan pula hatimu agar indah dipandang Allah.” -Habib Umar bin Hafidz

23. “Semua persahabatan yang terbina di muka bumi ini akan menjadi permusuhan di hari akhirat kecuali persahabatan yang dibina dengan ketakwaan.” -Habib Umar bin Hafidz

24. “Syukuri apa yang kau miliki. Jangan iri dengan apa yang orang lain miliki, maka Allah SWT akan memberimu apa yang belum kau miliki.” -Habib Umar bin Hafidz

25. “Menjaga perasaan seorang muslim adalah ibadah. Menyakiti hati seorang muslim dosanya lebih besar dari menghancurkan ka'bah. Siapa saja yang membuat senang hati seorang muslim, maka Allah akan membuatnya senang kelak di hari akhir.” -Habib Umar bin Hafidz

26. “Orang yang tinggi akhlaknya, walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaknya.” -Habib Umar bin Hafidz

27. “Jangan sibuk dengan hal orang lain. Jagalah hati kamu. Biarkan hati kamu senantiasa bersujud kepada Allah.” -Habib Umar bin Hafidz

28. "Apabila kita mendoakan orang lain, maka akan hadir malaikat yang mendoakan hal yang sama untuk kita." - Habib Umar bin Hafidz

29. "Jika dalam hati seseorang terdapat keikhlasan dan kasih sayang, nasihatnya atau ucapannya akan meninggalkan kesan dalam hati pendengarnya. Hati akan hidup ketika mendengar ucapan dan nasihat yang disampaikan dengan kasih sayang." - Habib Umar bin Hafidz

30. "Banyak yang kritik pemerintah tapi lupa keburukan dirinya sendiri." - Habib Umar bin Hafidz

31. "Sebagaimana engkau membersihkan wajahmu agar indah dipandang orang, maka bersihkan pula hatimu agar indah dipandang Allah." - Habib Umar bin Hafidz

32. “Bila aku kecewa pada mereka yang banyak menyakitiku, aku teringat pada Rasulullah yang senantiasa memaafkan semua orang yang menyakiti beliau. Shallallahu alaihi wa sallam.” -Habib Umar bin Hafidz

33. "Orang yang tinggi akhlaknya, walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaknya." - Habib Umar bin Hafidz

34. "Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan ALLAH. Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingungan, yaitu bagaimana ALLAH Ridho kepadamu." - Habib Umar bin Hafidz

35. "Sifat malu itu baik, maka akan lebih baik jika ada pada perempuan." - Habib Umar bin Hafidz

36. "Kita takut mati padahal mati lebih baik dari fitnah, kita takut miskin, padahal miskin lebih ringan untuk dihisab." - Habib Umar bin Hafidz

37. "Layanilah orang tuamu seperti Raja, maka rezekimu juga akan menjadi seperti Raja." -Habib Umar bin Hafidz

38. ”Yang paling mudah itu mencari kesalahan orang lain. Akan tetapi yang sulit itu mengakui kesalahan diri sendiri." - Habib Umar bin Hafidz

39. "Didiklah mata hati supaya jangan memandang hina pada orang lain walaupun dengan ahli maksiat." - Habib Umar bin Hafidz

40. "Ketahuilah, setiap yang keluar daripada lidah kita akan dibayar dengan pahala atau azab di hari kiamat nanti." - Habib Umar bin Hafidz

41. "Diantara pintu masuknya syaitan ke dalam hati seseorang adalah perasaan terburu-buru untuk mendapatkan sesuatu yang dinginkannya." - Habib Umar bin Hafidz

42. "Seorang muslim menjadi binasa, karena berprasangka buruk kepada sesama muslim." -Habib Umar bin Hafidz




Salam Literasi
Taman Ilmu Media


Monday, August 21, 2023

Jauhkan Bullying dari Lingkungan Sekolah

 Jauhkan Bullying dari Lingkungan Sekolah

ditpsd.kemdikbud.go.id/

    Mengutip buku Meredam bullying (Tormenting), Ken Rigby konsultan ahli sekolah menjelaskan tentang pengertian harassing. Menurut Ken Rigby, tormenting adalah sebuah hasrat untuk menyakiti.

    Tormenting sering terjadi di sekolah dan lingkungan sehari-hari yang memakan jiwa. Aksi ini merugikan korban hingga mempengaruhi psikisnya. Fenomena tormenting menyebabkan pelaku bertindak semena-mena pada korban dan tidak memilih umur dan jenis kelamin.

    Tormenting adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan, yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat. Dan apa motif tujuannya? Tujuan dari tormenting ini untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus. Individualized organization tormenting berasal dari bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut penindasan.

    Perilaku tormenting dibagi menjadi beberapa jenis, seperti verbal dan non verbal. Untuk non verbal berdampak pada ancaman pelaku hingga kekerasan fisik. Sedangkan verbal menggunakan individualized structurecustomized organization kasar sampai menyebarkan aib korban ke orang lain.

    Seperti yang pernah saya baca dari Kemenpppa.go.id, harassing dikelompokkan dalam enam kategori, antara lain:

1.     Kontak Verbal Langsung, yaitu berupa tindakan mengancam, mempermalukan, mengganggu, memberi panggilan nama, merendahkan, intimidasi, memaki, dan menyebarkan gosip buruk.

2.     Kontak Fisik Langsung, yaitu mendorong, menendang, menjambak, memukul, mencakar, mencubit, memeras, mengunci seseorang dalam ruangan, hingga menghancurkan barang milik orang lain.

3.     Perilaku Non Verbal Langsung, tindakan harassing melihat sinis, menampilkan ekspresi merendahkan, mengancam, mengejek, menjulurkan lidah, sampai melakukan kekerasan fisik pada korban.

4.     Perilaku Non Verbal Tidak Langsung, yaitu tindakan berupa memanipulasi persahabatan, mengucilkan atau mengabaikan, sampai mendiamkan seseorang.

5.      Pelecehan, yaitu tindakan harassing ini masuk dalam kategori kekerasan fisik atau verbal.

6.     Digital Harassing, yaitu tindakan kekerasan dengan cara menyakiti orang lain melalui media elektronik. misalnya memberi komentar jelek, pencemaran nama baik, dan menyebarkan rekaman video intimidasi di media sosial.

       

       

Pertanyaannya apa penyebab harassing
Beberapa penyebab harassing adalah sebagai berikut :

  •          Penampilan Fisik
    Seseorang yang memiliki penampilan fisik berbeda dari orang lain, bisa menjadi target harassing. Mereka akan menyebut anak tersebut dengan customized organization individualized structure yang menyakiti hati. Tujuan dari customized organization individualized structure ini supaya orang itu merasa rendah diri sampai terasingkan.

  •          Perbedaan Kelas
    Perbedaan kelas seperti senior dan junior, ekonomi, orientation, etinis, agama, dan ekonomi bisa memicu tindakan harassing.

  •          Keluarga
    Keluarga besar yang tidak akur bisa mengakibatkan tindakan harassing antar keluarga.

  •           Karakter Seseorang
1. Munculnya sikap iri hati yang akhirnya timbul dendam

2. Adanya rasa ingin mendominasi hingga menimbulkan kekuasaan

3. Tentang perilaku atau budi pekerti.

Dan bagaimana cara mengatasi tormenting

    Cara mengatasi tormenting bisa diatasi dengan mencegah sejak dini seperti ketika masih anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut beberapa cara mengatasi tormenting:

Masa anak

1. Beri pengetahuan dan cara untuk mampu melawan tindakan harassing

2. Beri contoh cara seperti mendukung, mendamaikan, dan melaporkan pada orang dewasa untuk membantu korban tormenting.

Keluarga

1. menanamkan rasa kasih sayang akan nilai-nilai agama

2. Beri perhatian dan interaksi pada anak untuk memberikan kemampuan berani dan tegas

3. Membantu anak mengembangkan kemampuan sosialisasi percaya diri

4. Menanamkan rasa peduli dan budi pekerti yang baik kepada sesama

5. Pendampingan terhadap anak untuk melihat informasi di media sosial atau televisi.

 Sekolah

1. Pendidik membuat program pencegahan against tormenting dan hukuman bagi pelaku yang melakukan tindakan tersebut

2. Diskusi tentang mengatasi aksi penindasan.

3. Memberi bantuan dan dukungan pada korban tormenting.




Salam Literasi

Taman Ilmu Media

 


Bagaikan Hidup Dalam Rantauan

Bagaikan Hidup Dalam Rantauan

By, Ira Hana


    Suasana masih sepi dan gelap, namun mataku sudah tidak mau terpejam lagi. Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh berkumandang. Ternyata hari sudah pagi, akupun bergegas bangun untuk shalat subuh.

“Ira sudah bangun, Nak,” kata mama.

“Sudah, Ma. Aku mau wudhu, shalat subuh,” jawabku.

“Alhamdulillah, ayo kita shalat berjama’ah, Nak, ” ajak Mama.

“Ayo Ma…,” jawabku penuh semangat.

    Selesai shalat subuh, aku ingin jalan-jalan. Lalu, kubuka jendela “Wuuuss” udara dingin pun langsung menerobos masuk. Ku lihat di luar masih gelap gulita, hanya beberapa lampu yang mejadi penerang jalan.

“Jala-jalannya nanti saja, Nak, tunggu agak terang,” kata Mama.

    Akhirnya, kami jalan-jalan keliling kampung. Kami pindah baru 2 hari, tepatnya dipinggiran kota. Suasananya masih sepi, sunyi, dan udaranya masih segar. Karena jauh dari volusi kendaraan dan jauh dari kebisingan lalu lalang kendaraan. Kulangkahkan kakiku menyusuri rerumputan yang penuh embun, sampai kakiku basah.

“Hati-hati jalannya, Nak,” kata Mama mengingatkan.


    Di kampung ini jalannya masih pedel putih yang penuh dengan kerikil dan bebatuan. Di kanan kiri jalan masih banyak alang-alang dan semak belukar, karena memang belum banyak orang yang tinggal dan menetap di sini. Dan itupun masih biusa dihitung dengan jari, termasuk keluargaku. Kalau siang hari panas matahari sangat menyengat, namun anginnya sangat kencang, “Wusss” menerbangkan rambutku yang tergerai.

    Aku berlari, berteriak, melompat, dan bermain sendiri karena memang belum ada anak seumuran aku yang tinggal di sini.

Aku memetik dan mengumpulkan alang-alang untuk kujadikan mainan. Walaupun panas matahari membakar kulitku, tapi aku suka persis seperti hidup di rantauan jauh dari saudara.

“Ira, ayo masuk, Nak, di luar panas,” panggil Mama.

“Iya, Ma…,” jawabku.

“Ayah, di sini kok tidak ada anak kecil? Aku bosan bermain sendiri,” tanyaku pada Ayah.

“Sabar ya, Nak. Nanti kalau sudah banyak yang mendirikan rumah di sini, kampunya pasti jadi rame dan banyak anak kecilnya,” jawab Ayah.

“Anggap saja sekarang kita hidup dalam rantauan, karena jauh dari tetangga, teman, apalagi saudara. Tapi kita harus bersyukur atas semua nikmat yang Allah berikan,” jelas Ayah.

“Iya, Yah…,” jawabku sambil memeluk Ayah.

Tamat

Terima kasih!



Salam Literasi
Taman Ilmu Media


Monday, August 14, 2023

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Menjadi Simbol Penting Bagi Bangsa

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Menjadi Simbol Penting Bagi Bangsa 

jatimnetwork.com/

    Tak terasa, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 segera tiba. Sudahkah kalian mengenal teks proklamasi kemerdekaan Indonesia? Teks tersebut menyimpan sejarah berharga perjuangan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Berada di balik lembaran sejarah itu, terdapat Gallery Perumusan Naskah Proklamasi yang dulunya merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira Jepang, yang menjadi saksi bisu perumusan dan penandatanganan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Mau tahu informasinya? Mari kita simak informasi menarik, mudah dipahami, dan informatif tentang isi dan sejarah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

    Menurut situs resmi Direktorat Menengah Pertama Kemendikbud Ristek, penulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Soekarno berperan dalam menyusun konsep proklamasi pada sehelai kertas. Sementara itu, Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo berkontribusi dengan memberikan gagasan secara lisan. Naskah tersebut kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik dengan bimbingan BM Diah.

radarmukomuko.dis  way.id/

    Sebelum teks proklamasi Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945, terjadi perubahan dalam expositions pengetikan yang dilakukan oleh Sayuti Melik. Sebagai seorang tokoh golongan muda, Sayuti Melik memberikan beberapa perubahan, antara lain: Individualized structure 'tempoh' diubah menjadi 'rhythm'. Individualized structure 'wakil bangsa Indonesia' diubah menjadi 'Atas nama bangsa Indonesia'. Rumusan 'Djakarta 17-08-05' diubah menjadi 'Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen '05".

    Teks Proklamasi Kemerdekaan ini memiliki arti yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa makna proklamasi kemerdekaan yang perlu kita ketahui :

  • Puncak dari Perjuangan Bangsa Indonesia

Kemerdekaan Indonesia adalah hasil akhir dari perjuangan yang panjang, di mana bangsa Indonesia telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk melawan penjajahan.

  • Bebas dari Penjajahan

Dengan kemerdekaan, Indonesia bebas dari penjajahan dan penindasan bangsa asing. Setelah pembacaan teks proklamasi, Indonesia dapat menentukan nasibnya sendiri dan bertanggung jawab secara mandiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

  •  Revolusi Baru

Kemerdekaan menciptakan revolusi baru dengan pemindahan kekuasaan ke negara merdeka dan berdaulat serta pembentukan badan pemerintahan untuk menggantikan struktur pemerintahan kolonial.

  • Berhasil dengan Berkah Tuhan

Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari perjuangan dan berkah Tuhan yang Maha Esa.

  • Menuju Masyarakat Adil dan Makmur

Kemerdekaan adalah langkah awal menuju masyarakat adil dan makmur yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia.     

    Sejarah perumusan proklamasi Kemerdekaan Indonesia dimulai pada tanggal 17 Agustus 1945, dini hari pukul 03.00 WIB. Pemicu dari peristiwa ini adalah berita tentang kota Hiroshima dan Nagasaki yang hancur akibat bom dari Sekutu pada 15 Agustus, dan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah mendengar kabar ini dari Radio BBC, golongan muda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan proklamasi. Meski terjadi perdebatan dengan golongan tua yang ingin menunggu pernyataan resmi dari Jepang.

    Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Di Rengasdengklok, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo mulai merumuskan teks proklamasi di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Meiji Dori No 1.

    Teks proklamasi berbentuk dua alinea selesai pada pukul 05.00 Wib, tanggal 17 Agustus 1945. Kemudian, pukul 10.00 Wib, teks proklamasi dibacakan di halaman rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No 56. Kabar ini menyebar luas dan gelora euforia merayakan kemerdekaan terasa di seluruh negeri. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi simbol penting bagi bangsa ini. Mari kita kenang dan jangan pernah melupakan sejarah yang berharga ini. 

Selamat merayakan kemerdekaan Indonesia.




Salam Literasi
Taman Ilmu Media




Thursday, August 10, 2023

Budaya Literasi Dapat Meningkatkan Karakter Siswa

Budaya Literasi Dapat Meningkatkan Karakter Siswa

By, Nono

    Peradaban dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi dalam kehidupan manusia, seperti seni, arsitektur, serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Sedangkan literasi secara sederhana dipahami sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis. 

    Membaca dapat diartikan sebagai compositions menerjemahkan lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sementara itu, menulis adalah mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian. Nah, kalau budaya literasi, bagaimana?

    

    Budaya literasi adalah suatu budaya yang meliputi segala usaha manusia yang berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis. Komponen utamanya adalah kegiatan membaca, menulis dan berpikir kritis. Pertanyaannya, apa tujuan dari budaya literasi itu?

    Tujuan budaya literasi adalah menciptakan tradisi berpikir yang diikuti oleh compositions membaca dan menulis sehingga menciptakan karya tulis ilmiah yang berdaya guna. Pembentukan karakter anak melalui masing-masing jalur pendidikan sangat penting untuk diterapkan dalam pendidikan formal, casual, dan non-formal.

    Akan tetapi kemajuan teknologi tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan karena beberapa orang tidak memanfaatkan teknologi dengan baik, hal tersebut yang menjadi faktor utama rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Sudah cukup banyak upaya pemerintah untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia. Tetapi sebanyak apapun upaya pemerintah jika masyarakatnya tidak ada kemauan untuk belajar, maka tingkat literasi tetap rendah. Oleh karena itu masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk meningkatkan budaya literasi, misalnya masyarakat dapat memanfaatkan akses kemudahan untuk mengembangkan literasi.

    Kecakapan peserta didik dalam memahami kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara merupakan kunci keberhasilan program literasi. Tingginya Kecakapan manusia bila tidak diikuti dengan peradaban yang baik akan menumbuhkan pribadi yang angkuh. Seluruh pencapaian literasi hanya akan dijadikan prestise semata. Seyogyanya pencapaian tersebut harus dapat membentuk kultur yang sesuai dengan budaya bangsa.

    Berikut beberapa manfaat literasi yang dapat di peroleh sebagai berikut: 1) memperkaya perbendaharaan customized structure kosa individualized organization; 2) mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis; 3) memperluas wawasan dan memperoleh informasi baru; 4) Kemampuan relational seseorang akan semakin baik; 5) mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi dari bacaan; 6) meningkatkan kemampuan verbal seseorang; 7) meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada di stage media terutama computerized; 8) melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai customized organization dengan baik.

    Dengan begitu budaya literasi sangat penting dan dapat meningkatkan karakter siswa. Diharapkan siswa lebih bertanggung jawab, serta berbudi pekerti, disiplin, dan senang memanfaatkan waktu terutama dengan membaca.


Salam Literasi
Taman Ilmu Media

Sunday, August 6, 2023

Jalan Menuju Kebaikan

Jalan Menuju Kebaikan

By, Nono


“Hijrah tidak harus menunggu kita sempurna karena hijrah yang paling penting itu meninggalkan hal keburukan.”

    Quote di atas mengingatkan perjalanan hidup yang aku alami, saat masih hidup di jalanan. Kehidupan yang serba enjoy, tidak memikirkan apa tujuan hidup ini. Semua berjalan sesuai kemauan yang tidak ada putusnya. Sampai akhirnya, alhamdulillah menemukan jalan menuju kebaikan.

    Semua bermula dari kehidupanku saat masih remaja. Aku senang nongkrong dan kumpul-kumpul di jalanan bersama teman-teman sambil memainkan gitar kesayangan yang selalu aku bawa. Hari demi hari, bulan, bahkan berganti tahun, terus berjalan dan kegiatanku hanya gitu-gitu saja. Sampai-sampai aku tidak pernah memikirkan apa tujuan hidup yang sebenarnya. 

    Waktu terus berlalu sampai akhirnya dari bermain guitar itu, aku dapat undangan untuk mengisi acara di resepsi pernikahan. Aku senang dan berusaha tidak mengecawakan undangan tersebut saat tampil. Dan situ, aku merasa bangga dapat menghibur para undangan sekaligus bersyukur, karena ternyata hidup aku masih berguna buat orang lain. Seiring berjalannya waktu dari pertama dan seterusnya, berita dari mulut ke mulut akhirnya aku selalu dapat undangan di acara resepsi untuk mengisi hiburan akustik.

Seperti biasa, aku selalu nongkrong bersama teman-teman. Kebetulan teman nongkrongku hampir semua bisa main gitar, dan salah satunya suka memainkan melodi. Dari situlah akhirnya kami iseng-iseng sepakat membuat grup band.

    Band pun berdiri, posisi aku guitar ritme dan backing vocal, dan bahkan sudah tampil beberapa kali. Ya, walaupun hanya tampil sebatas di kota tempat tinggal kami. Tapi kami merasa puas. Begitulah cara hidup yang aku jalani pada saat itu. Terlena menikmati kehidupan yang indah, tanpa mengetahui arah tujuan yang pasti.

    Sudah berapa tahun aku melewati semua itu, lama kelamaan aku merasa bosan, jenuh dengan kehidupan semua ini. Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tiap hari hanya bisa nongkrong dan bermain gitar, dan pergi ke rental untuk latihan bersama teman-teman. Sesekali duduk termenung sendiri memikirkan, untuk apa kehidupan ini dan sampai kapan aku terus begini…..., selama itu pula aku belum mendapatkan jawabannya. Dan, setiap malam jum’at banyak teman-teman yang lain pergi ke majelis zikir. Mereka selalu menyapa dan berusaha mengajakku untuk ikut serta bersamanya.

    “Hai An… ayo, ikut!” seru mereka.

    “Ya, besok saja masih belum waktunya,” jawabku singkat sambil tersenyum dan melanjutkan nongkrong lagi.

    Tak ada sebersit keinginanku untuk ikut ke majelis zikir bersama mereka. Betapa bodohnya aku pada saat itu, yang terbuai oleh kesenangan-kesenangan belaka. Hal itupun terus dan terus berulang-ulang. Di setiap malam jum’at, tak henti-hentinya mereka mengajak untuk ikut bersama ke majelis zikir.

    “Ayo An…,” kata mereka.

    Namun, aku hanya bisa tersenyum sambil berkata, “Ya, tenang saja, belum waktunya…nanti kalau sudah waktunya, ya!”

    Sampai akhirnya, di setiap malam jum’at tidak ada lagi suara ajakan dan sapaan dari teman-temanku untuk ikut pergi ke majelis zikir.

    “Sepertinya mereka sudah lelah dan bosan mengajakku,” gumamku dalam hati.

    Di sisi lain, dalam hati akupun merasa sepi dan hampa. Banyak pertanyaan yang ada dalam pikiranku, salah satunya adalah apakah prinsip yang kujalani ini benar atau sebaliknya salah?

    Bukankah quotes di atas sudah jelas, bahwa baik itu tidak harus menunggu sempurna. Dari sini, aku berpikir bahwa kehidupan yang kujalani ini salah. Allah tidak akan merubah hidup kita, jika kita sendiri tidak berusaha untuk merubahnya.  Sebagaimana firman Allah Swt, dalam Al-Qur’an. 

“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka.” (Ar-Ra’d: 11)

    Dari kejadian itu akhirnya aku berpikir, bahwa kehidupanku harus berubah menjadi lebih baik. Karena, keadaan kita tidak akan berubah dari satu kondisi menjadi kondisi yang lain, kecuali dengan peran tangan kita sendiri.

    Syukur alhamdulillah, tepatnya malam jum’at tiba-tiba suara teman-teman terdengar lagi.

    “Ayo, An…!” sapa mereka.

    Aku terdiam dan melihat langkah-langkah mereka berjalan sampai jauh. Spontan aku bangkit dari duduk, dan beranjak pergi ke warung kopi untuk minta gelang karet ke pemilik warung. Karena saat itu memang rambut panjang, jadi aku butuh gelang karet untuk mengikatnya.

    “Mas, boleh minta gelang karetnya?” pintaku pada pemilik warung.

    “Boleh,” jawab pemilik warung.

    Setelah itu aku melangkah pergi sambil mengikat rambut dengan gelang karet tersebut, dan terus berangkat menyusul teman-temanku tadi. Tapi, mereka sudah tidak kelihatan lagi, entah lewat mana. Aku pun terus melangkah menuju ke tempat di mana lokasi majelis zikir itu.

    Sesampainya di lokasi, aku bingung karena yang hadir tidak satu pun yang aku kenal. Teman-temanku juga belum datang, yang seharusnya sudah sampai duluan. Lagi-lagi aku dibuat bingung, bagaimana tidak, karena hampir semua yang hadir memakai busana muslim sedangkan aku, pakai celana jeans dan kaos oblong. Tapi niatku pada saat itu sudah bulat, bahwa aku harus mengikuti acara ini sampai selesai.

    Akupun melangkah masuk tanpa ragu, walaupun banyak orang yang memperhatikan. Ya, mungkin karena penampilanku yang beda, dianggap tidak sopan. Yang membuat aku berkeringat lagi, tempat yang aku duduki tepat berhadapan langsung dengan ulama yang memimpin majelis zikir tersebut. Rangkaian acara zikir dari awal sampai akhir sudah selesai, berlanjut dengan ramah tamah. Nah, pada saat itulah beliau bertanya padaku.

    “Maaf, kalau boleh tahu nama Anda siapa?” tanya beliau.

    “Mohon maaf sebelumnya kalau bahasa yang aku gunakan kurang sopan dan penampilanku kayak begini,” jawabku.

    “Yang aku butuhkan bukan bahasa dan penampilan, tapi niat hati Anda,” jawab beliau.

    “Subhanaallah,” gumamku dalam hati. Seketika perasaanku menjadi tenang.

    “Anda sudah sampai di sini itu sudah niat dan tidak peduli bagaimanapun penampilannya. Dan, kalau ada yang perlu ditanyakan, silahkan,” lanjut beliau.

    Dari pertama kali ikut majelis tersebut, aku juga merasa puas karena semua pertanyaan yang aku ajukan sudah terjawab. Pertanyaan terkait apa yang dibaca dalam majelis tersebut. Aku juga merasakan betapa dingin hati ini saat berada dalam majelis itu, berzikir bersama dipimpin beliau langsung dan tidak ada batas antara guru dan murid.

    Pengalaman pertama itu membuat aku semakin bertambah semangat untuk memperbarui pola hidup yang aku jalani. Dan, bukan malam jum’at saja aku hadir di rumah beliau. Tapi, pada hari-hari biasa juga sering berkunjung ke rumah beliau untuk minta pendapat sekaligus arahan untuk menjadi insan yang lebih baik lagi. Beliau selalu berpesan, “Hati-hati dengan hati".

    Selama berada di kota ini, beliau adalah guru pertama kali yang aku datangi. Banyak pelajaran yang aku peroleh dari beliau tentang hati yang sabar. Tentunya sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Swt, sebagaimana firman-Nya:

“Jadikanlah sabar dan Shalat sebagai penolongmu. Dan, sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk.” QS. Al-Baqarah[2]:45 

Semenjak itu, pelan-pelan aku meninggalkan kehidupanku yang dulu. Belajar menata ulang kehidupan untuk menjadi lebih baik lagi.

    Pada dasarnya hidup itu hanya butuh kesabaran. Walaupun sulit tetap fokus pada tujuan, yaitu berharap selalu rida-Nya.

“Ya Allah, tunjukkanlah yang benar itu benar, dan berikanlah kemudahan untuk memahaminya. Dan tunjukkanlah yang salah itu salah, dan berikanlah kemudahan untuk menjahuinya.” 


Tamat***


Salam Literasi
Taman Ilmu Media