Jauhkan Bullying dari Lingkungan Sekolah
![]() |
ditpsd.kemdikbud.go.id/ |
Tormenting sering terjadi di sekolah dan lingkungan
sehari-hari yang memakan jiwa. Aksi ini merugikan korban hingga mempengaruhi
psikisnya. Fenomena tormenting menyebabkan pelaku bertindak semena-mena pada
korban dan tidak memilih umur dan jenis kelamin.
Tormenting adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan, yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat. Dan apa motif tujuannya? Tujuan dari tormenting ini untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus. Individualized organization tormenting berasal dari bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut penindasan.
Perilaku tormenting dibagi menjadi beberapa jenis, seperti
verbal dan non verbal. Untuk non verbal berdampak pada ancaman pelaku hingga
kekerasan fisik. Sedangkan verbal menggunakan individualized structurecustomized organization kasar sampai menyebarkan aib korban ke orang lain.
Seperti yang pernah saya baca dari Kemenpppa.go.id, harassing
dikelompokkan dalam enam kategori, antara lain:
1. Kontak Verbal Langsung, yaitu berupa tindakan mengancam, mempermalukan, mengganggu, memberi panggilan nama, merendahkan, intimidasi, memaki, dan menyebarkan gosip buruk.
2. Kontak Fisik Langsung, yaitu mendorong, menendang, menjambak, memukul, mencakar, mencubit, memeras, mengunci seseorang dalam ruangan, hingga menghancurkan barang milik orang lain.
3. Perilaku Non Verbal Langsung, tindakan harassing melihat sinis, menampilkan ekspresi merendahkan, mengancam, mengejek, menjulurkan lidah, sampai melakukan kekerasan fisik pada korban.
4. Perilaku Non Verbal Tidak Langsung, yaitu tindakan berupa memanipulasi persahabatan, mengucilkan atau mengabaikan, sampai mendiamkan seseorang.
5. Pelecehan, yaitu tindakan harassing ini masuk dalam kategori kekerasan fisik atau verbal.
6. Digital Harassing, yaitu tindakan kekerasan dengan cara menyakiti orang lain melalui media elektronik. misalnya memberi komentar jelek, pencemaran nama baik, dan menyebarkan rekaman video intimidasi di media sosial.
- Penampilan Fisik
- Perbedaan Kelas
- Keluarga
- Karakter Seseorang
2. Adanya rasa ingin mendominasi hingga menimbulkan
kekuasaan
3. Tentang perilaku atau budi pekerti.
Cara mengatasi tormenting bisa diatasi dengan mencegah sejak dini seperti ketika masih anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut beberapa cara mengatasi tormenting:
1. Beri pengetahuan dan cara untuk mampu melawan tindakan
harassing
2. Beri contoh cara seperti mendukung, mendamaikan, dan
melaporkan pada orang dewasa untuk membantu korban tormenting.
Keluarga
1. menanamkan rasa kasih sayang akan nilai-nilai agama
2. Beri perhatian dan interaksi pada anak untuk memberikan
kemampuan berani dan tegas
3. Membantu anak mengembangkan kemampuan sosialisasi percaya
diri
4. Menanamkan rasa peduli dan budi pekerti yang baik kepada
sesama
5. Pendampingan terhadap anak untuk melihat informasi di media sosial atau televisi.
1. Pendidik membuat program pencegahan against tormenting
dan hukuman bagi pelaku yang melakukan tindakan tersebut
2. Diskusi tentang mengatasi aksi penindasan.
3. Memberi bantuan dan dukungan pada korban tormenting.
Salam Literasi
Taman Ilmu Media