Saturday, July 29, 2023

Jujur dengan Teman

 "Jujur adalah satu kata yang membawa pada sejuta kebaikan."

By, Ira Hana


    Fruti dan Piyuyu adalah dua sahabat yang takkan terpisahkan, dan mereka selalu belajar bersama. 

"Fruti, ini buku kamu, aku kembalikan," kata Piyuyu.

"Maaf ya, Piyuyu, halaman 15 sampai 18-nya kok tidak ada, ya?" tanya Fruti.

"Kemarin saat aku baca sudah tidak ada halaman tersebut," jawab Piyuyu.

    Akan tetapi, Fruti tidak percaya dengan pengakuhan Piyuyu. Fruti mengira sahabatnya ini tidak jujur. Lama kedua sahabat ini saling berdiam diri. Sampai akhirnya, "Ayo dimakan rotinya dan diminum susunya, ya?" kata Mama Fruti.

"Kalian kenapa?" kata Mama Fruti.

Lalu, mereka bercerita bergantian. 

"Fruti, halaman buku kamu tidak hilang, kemarin sewaktu Mama membersihkan kamar, Mama lihat halaman buku itu ada di bawah meja belajar kamu," kata mamanya menjelaskan.

Lalu, Mama mengambilnya dan memberikan pada Fruti. 

"Horeee," teriak mereka.

"Terima kasih, Mama!" kata Fruti.

    Akhirnya, Fruti sadar bahwa Piyuyu sudah berkata jujur. Lalu, Fruti minta maaf pada Piyuyu.

"Maafkan aku, Piyuyu," kata Fruti sambil memeluk erat sahabatnya.


Sekian

Semoga bermanfaat, ya!


Salam Literasi






Monday, July 24, 2023

Allah Maha Pemberi Rezeki

 "Allah selalu memberi rezeki kepada setiap makhluk-Nya."

By, Nono


    

    Mungkin kita semua sudah tahu apa itu asmaulhusna. Yaitu, nama-nama Allah Yang Mahaindah, berjumlah 99, dan salah satunya adalah Ar-Razzaq.

    "Oh iya Pak, apa arti Ar-Razzaq itu, ya? kata salah satu siswa sekolah dasar.

    "Ar-Razzaq berarti Allah Maha Pemberi Rezeki. Zikir dengan nama Ar-Razzaq sangat tepat jika kita ingin dimudahkan dan dilancarkan rezeki oleh Allah. Ar-Razzaq merupakan urutan ke-18 dalam asmaulhusna," jawab Pak Guru.

    Sambil menatap ke arah siswanya, Pak Guru melanjutkan penjelasannya, "Rezeki pada umumnya diartikan sebagai sandang, pangan, dan pemenuhan kebutuhan hidup lainnya. Perlu kita ketahui, arti Ar-Razzaq tidak hanya meliputi sesuatu yang terlihat oleh mata. Kadang, sesuatu yang dekat dengan kehidupan kita justru terabaikan dan tidak kita anggap sebagai rezeki."

    Jadi, rezeki yang turun dari Allah itu bermacam-macam bentuknya, ya, Pak?" tanya siswa kepada gurunya.

    "Iya, dan tanpa kita sadari selalu ada dalam kehidupan kita."

    "Seandainya kalian benar-banar bertawakal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang." (H.R. Ahmad dan Tirmidzi)

    Maha Besar Allah atas segala kekuasaan-Nya dalam memberikan rezeki.


Tamat

Budayakan membaca 

Banyak baca banyak ilmu, banyak ilmu banyak tahu.

Terima kasih.***

Salam Literasi 
Taman Ilmu Media

Friday, July 21, 2023

Apa Sih Adab Itu

Apa Sih Arab Itu? 

By, Nono

        Setiap habis belajar, Ayah selalu memberi wejangan kepadaku tentang bagaimana kita bergaul bersama teman. Walaupun  dengan gaya bercerita, tapi itu yang membuat aku suka.

        Kebetulan saat itu, Ayah cerita tentang anak yang punya adab. Pertanyaanku, apa sih adab, itu?

        Akhirnya aku bertanya, “Ayah, boleh nggak kalau aku tanya.”

        “Boleh, emangnya, kamu mau tanya apa?” tanya Ayah.

        “Apa yang dimaksud dengan adab itu, dan pentingkah untuk kita, Yah?” tanyaku.

        “Adab itu penting, Nak, dalam kehidupan manusia. Bagi orang-orang yang memiliki adab biasanya akan terjaga dari perbuatan tercela. Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun berdasarkan aturan agama,” jawab Ayah.

        Contoh, anak yangpunya adab itu gimana, Yah,” tanyaku lagi.

        “Anak yang beradab yaitu anak yang memuliakan kedua orang tuanya, para guru-gurunya. Anak yang selalu jujur dalam setiap perkataannya. Dan, anak yang bertawadhu atau rendah hati kepada sesama manusia. Nah, itu beberapa contohnya, Nak,” kata ayah.

Tak terasa, malam semakin larut, akhirnya aku beranjak tidur. Have a good night's sleep, Yah.”

“Jangan lupa berdo’a, ya?” ucap Ayah. 

“Siap, Yah,” jawabku sambil melangkah masuk kamar.***

Tamat
Terima kasih sudah membaca. Tunggu ya, cerita selanjutnya!!!



Salam Literasi
Taman Ilmu Media

 

 


Thursday, July 20, 2023

Ayahku Hebat

 Ayah Sosok Laki-laki Yang Tangguh

By, Ira Hana

    Hai, perkenalkan namaku Kira, anak kedua dari dua bersaudara. Tapi, sekarang menjadi anak satu-satunya karena kakakku sudah lama tiada sejak usia 1 minggu kelahirannya. Aku dilahirkan dari keluarga sederhana, tetapi ayahku memberi bimbingan untuk selalu bersyukur kepada Allah. Karena kebahagiaan itu datangnya dari kita yang banyak bersyukur, bukan sebaliknya, bersyukur jika kita bahagia.

    Bagi aku, Ayah merupakan sosok pahlawan dalam hidup kami. Ayah mengajarkan untuk hidup mandiri, kuat, dan tidak manja dalam menjalani hidup. Ayah memang tak banyak bicara, terkesan tidak peduli. Tetapi sesungguhnya yang ada dalam hatinya hanyalah kebahagiaan dan kebaikan kami.

    Walaupun hidup dalam kesederhanaan, aku tidak pernah melihat Ayah mengeluh. Ayah selalu tegar dalam menghadapi setiap masalah atau boleh dibilang Ayahku tangguh dalam menghadapi hidup. Beliau juga sering berkata padaku, "Hidup itu untuk dijalani, bukan diratapi. Jika ingin mengeluh, mengeluhlah hanya kepada Allah."

    Kalimat itu yang selalu aku ingat. Begitulah hidup yang aku jalani. Walau hidup sederhana, tapi aku harus bersyukur karena mempunyai Ayah yang begitu sayang kepadaku.

    Terima kasih, Ayah. Aku bangga kepadamu. Engkau adalah teladan untuk kehidupanku mendatang.***

Terima kasih! ingin tahu cerita selanjutnya. Tunggu, ya!!!


Salam Literasi
Taman Ilmu Media


Tuesday, July 18, 2023

Meneladani Kepandaian dan Ketekunan Imam Hambali

Meneladani Kepandaian dan Ketekunan Imam Hambali

By, Nono

pixnio.com/
pixnio.com

        

    Sudah tidak asing lagi dalam pendengaran kita tentang empat Imam Madhab yang namanya sangat populer di kalangan ahlu sunah wal jamaah. Salah satunya adalah Imam Hambali. Beliau mempunyai nama lengkap, Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad bin Idris bin Abdullah bin Syaiban bin Dzuhl. Beliau terlahir sebagai anak yatim, dibesarkan tanpa kasih sayang seorang Ayah. Walaupun demikian, beliau dibesarkan dengan penuh kasih oleh Ibunya.

      Sebagaimana Imam Syafi'i, Imam Hambali merupakan sosok istimewa sejak kecil. Beliau sudah menghafal Al-Qur'an di usianya yang belum genap 14 tahun. Beliau diyakini sudah banyak membaca karya penting dari sejumlah ulama terkemuka pada masa itu. 

    Menginjak dewasa, beliau mulai menggeluti ilmu dengan lebih serius. Apalagi dengan dorongan keluargannya, terutama sang Ibu sangatlah besar.

   Dengan latar belakang pendidikan yang luar biasa, akhirnya Ahmad bin Hambal (Imam Hambali) menjadi salah seorang ulama yang sangat disegani di masa itu. Beliau banyak menguasai ilmu. Beliau juga sudah mencapai fase matang dibidang hadis dengan menghafal, meriwayatkan, dan menjadi rujukan utama para ulama di masa itu dalam mendapatkan hadis. -(Khalid, Muhammad. 1981. 60 Sahabat Rasulullah. Diponegoro, Bandung)

Cerita singkat meneladani Imam Hambali dalam ketekunannya mencari ilmu.***

Sekian, semoga menginspirasi kita semua


Salam Literasi

Taman Ilmu Media




Monday, July 17, 2023

Berbeda Itu Indah

Kategori : Sastra Fiksi

Cetakan 1 : Februari 2023

128 halaman : 14,8 x 21 cm


Kode : 62-179-0096-5772

Deskripsi Berbeda itu Indah

    Perbedaan itu tak hanya ditemukan pada yang luas, tetapi juga di lingkup terkecil. Perbedaan generasi antara orang tua dan anak juga membuat sudut pandang di antara mereka bisa jauh berbeda. Apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. 

Manusia di dunia ini tidak lahir sendiri, bahkan dari lahir pun mereka membutuhkan orang lain. 

"Kita mungkin memiliki agama yang berbeda, bahasa yang berbeda, warna kulit yang berbeda, tetapi kita semua milik satu ras manusia."

(Kofi Annan)


Tim Penulis

Siswi MINU Trate Putri



Hati-hati Ketika Membuka Halaman Buku

Hati-Hati Ketika Membuka Halaman Buku

By, Ira Hana

    Sebut saja aku Ira, salah satu siswi Madrasah Ibtidaiyah di Kota Gresik. Pada suatu hari, aku meminjam buku cerita di perpustakaan sekolah untuk dibawa pulang. Kata Ayah, aku harus hati-hati dalam membuka setiap halaman buku, supaya buku tersebut tidak mudah sobek. Karena aku ceroboh ingin cepat-cepat melihat dan membaca isi buku itu, aku menjadi kurang hati-hati sewaktu membalik halaman buku. Tiba-tiba, "Kraaak", buku itu pun sobek.

    Aku panik, bingung, dan takut dimarahi Ayah. 

  Lalu, buku itu aku sembunyikan supaya Ayah tidak tahu, kalau buku cerita itu sobek. Malam pun tiba, tiba-tiba Ayahku bertanya tentang buku tersebut, "Ira, buku ceritanya apa sudah dibaca?"

    "Belum selesai, Ayah," jawabku dengan perasaan takut. 

   Tapi aku berusaha tenang supaya Ayah tidak curiga.

    "Kenapa belum selesai," tanya Ayah lagi.

    "Ehm ... ehm ...," aku bingung mau menjawab apa. Lama Ayahku menunggu, lalu aku berusaha jujur ke Ayah kalau buku itu ada halamannya yang sobek. 

    Ternyata Ayahku tidak marah. Ayah menasehati aku sambil membetulkan halaman buku yang sobek tersebut. 

    "Maafkan aku, Yah," kataku dengan suara pelan.

    Sekarang aku gemar membaca buku cerita dan setiap membaca buku aku selalu berhati-hati membuka halamannya. ***

Sampai di sini ya, teman-teman ceritaku! semoga bermanfaat dan terima kasih.


Salam Literasi
Taman Ilmu Media





Saturday, July 15, 2023

Jangan Bersedih Tidak Membeli Sepatu Baru

Jangan Bersedih Tidak Membeli Sepatu Baru

 By, Nono

"Hidup itu dijalani, bukan diratapi."

        Mereka yang berbahagia adalah yang mampu mengubah masalah menjadi hikmah. Dengan begitu, kita bisa merasakan indahnya hidup. Begitulah yang pernah aku rasakan. Di masa-masa sulit saat musibah terjadi, kami sekeluarga berada di rumah. Tidak ada aktivitas pekerjaan untuk orang tua ataupun belajar di sekolah buat aku, yang akhirnya membuat kami terpuruk. 

        Sampai akhirnya, kegiatan sekolah mulai masuk, walaupun hanya 3 kali dalam satu minggu. Pada saat itulah, aku sadar kalau sepatuku sudah sobek dan yang satu sudah tidak muat lagi. Ayahku memandang ke arahku sambil berkata, "Bagaimana, Nak?"

        Dengan melihat Ayah seperti itu, aku tidak tega dan menjawab, "Tidak apa-apa, Yah."

        Walaupun sepatuku sobek, tapi aku berusaha tidak bersedih. Aku tidak ingin membuat orang tuaku terbebani. Ayah juga sering berkata kepadaku, "Hidup ini harus kita jalani, kendatipun kita dalam keserdahanaan atau bahkan kesulitan."

"Benar, kamu tidak apa-apa?" tanya Ayah lagi. Tersentak aku sadar dari lamunan saat Ayah kembali bertanya.

"Oh, benar, Ayah," jawabku sambil tersenyum.

        Ayah terus memandang ke arahku sambil tersenyum, berusaha menyembunyikan kesedihannya. Lalu berkata, "Sabar ya, Nak. Walaupun sulit untuk dijalani, tetapi sabar itu sesuatu yang sangat luar biasa indahnya. Semangat, ya!"

"Oke, Ayah," jawabku sambil tersenyum. ***


Semoga bermanfaat! 
Tunggu ya, cerita selanjutnya.


Salam Literasi
Taman Ilmu Media




Aku Anak Penyayang

Menjadi Anak Penyayang

By, Nono

"Betapa pun kecilnya nilai makhluk itu, kita harus saling menyayangi."


    "Bukan hanya cinta yang bisa menyatukan segalanya. Namun, rasa kasih sayang juga bisa menumbuhkan ketenangan dalam hati."

       Walaupun hidup dalam kesederhanaan, tapi aku selalu bersyukur kepada Allah. Dengan banyak bersyukur, akan menjadikan hidup ini tenang dan bahagia. Ayah pernah berkata, "Kita harus baik kepada sesama, saling memaafkan, dan mengasihi karena merupakan sifat terpuji yang sangat dicintai oleh Allah."

        Pernah kejadian beberapa hari yang lalu, saat aku duduk di teras sambil nyamil. Datanglah seekor kucing bersuara, "Meooongg". Spontan aku membentak dan menyuruhnya pergi. 

Namun, tiba-tiba Ayah berkata dari dalam rumah sambil keluar menghampiri

 "Hai, kok begitu? Kasihan dong. Kita semua adalah ciptaan Allah. Seharusnya, kita saling menyayangi satu sama lain tanpa terkecuali, termasuk kucing, itu. Kenapa?"

"Mengangguk saja!" jawabku.

"Mungkin kucing itu lapar. Jangan dibentak, kasihan. Iya, kan?"

Lalu, Ayah melanjutkan perkataannya, "Dengan adanya kasih sayang kepada sesama, maka tercipta kepedulian."

Begitulah perkataan Ayah yang selalu aku ingat. Betapa pun kecilnya nilai makhluk itu bagi kita, kasih sayang sesama adalah cermin ketahuidan dan keimanan seseorang.

Hadist di bawah menjelaskan

"Barang siapa tidak menyayangi maka tidak akan disayangi." (H.R. Bukhari dan Muslim)



Terima kasih
Semoga cerita singkat ini bermanfaat, ya!



Salam Literasi
Taman Ilmu Media



 

Friday, July 14, 2023

Belajar Peduli Sesama

Belajar Peduli Sesama

By, Nono

"Kita harus belajar menjadi anak baik dan peduli kepada sesama."


        

         Tepatnya hari minggu, seorang anak mengajak ayahnya pergi jalan-jalan. Sesampainya di tempat tujuan, si Anak mengajak ayahnya duduk santai di alun-alun. Tiba-tiba, si Anak melihat perempuan meminta-minta yang sedang berjalan. Lalu, si Anak melihat ke arah ayahnya yang sedang duduk di sampingnya.

Naluri kebaikan hati si anak yang otomatis tumbuh

"Ayah, kasihan, ya?" Kata si Anak.

"Iya," jawab Ayah.

Lalu si Anak meminta uang kepada ayahnya, "Ayah, boleh tidak, kalau Adik minta uang?"

"Uang, untuk apa, Nak?' tanya ayahnya.

"Aku kasihkan ke orang itu, Yah," jawab si Anak.

        Si Ayah mengambil uang dalam sakunya dan memberikan kepada si Anak. Setelah itu, si Anak menghampiri perempuan itu dan memberikan uang tersebut.

"Ibu, ini, mohon diterima, ya. Maaf, tidak banyak," kata si Anak.

"Iya, tidak apa-apa, Nak. Semoga ditambah rezekinya, sehat terus, dan semoga Allah membalasnya," jawab perempuan itu sambil berjalan meninggalkan si Anak.

        Si Anak kembali ke tempat ayahnya sambil berlinang air mata

"Lho, Adik kenapa?" tanya si Ayah. Si Anak menjawab dengan tersenyum. Berusaha menyembunyikan rasa ibanya terhadap perempuan yang meminta-minta itu.

Si Ayah berkata, "Adik kasihan, ya, sama orang tadi?" Tanya Ayah.

"Iya, Yah," jawab si Anak.

"Maka dari itu, kita harus belajar menjadi orang yang peduli sesama," kata Ayah.


Sekian semoga bermanfaat!




Salam Literasi
Taman Ilmu Media

            

Selalu Bersyukur di Setiap Keadaan

Selalu Bersyukur di Setiap Keadaan

By, Ira Hana

        "Selalu bersyukur Karena kebahagiaan yang sesungguhnya itu adalah dengan banyak bersyukur."


       Dalam hidup ini, kebahagiaan yang sesungguhnya adalah dengan banyak bersyukur kepada Allah.

        Aku menjalani hari-hariku bersama Ayah dan Mama. Kami selalu senang dan bahagia sekali, meskipun dari keluarga yang boleh dibilang sangat sederhana. Ayah selalu mengingatkan bahwa hidup ini harus disyukuri, bukan sebaliknya, diratapi. 

    Dalam hidup kita selalu dihadapkan dengan berbagai macam keadaan, entah itu senang ataupun sedih. 

    Apapun keadaannya, kita senantiasa berusaha untuk tetap bersyukur. Nikmat Allah yang sudah kita terima, entah itu sedikit ataupun banyak, seharusnya kita syukuri. Betul begitu? 

         Kami selalu hidup rukun, karena aku juga tidak suka kalau ada keributan dan pertengkaran. Ayah selalu mengajari untuk selalu bersyukur di setiap keadaan. Bersyukur masih bisa makan, minum, belajar di sekolah, bermain dengan teman, dan yang terpenting adalah diberi kesehatan juga keselamatan. Terima kasih, Ya Allah.

        Ayah juga pernah bilang, "Jika kita banyak bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat-Nya. Percayalah bahwa yang telah diberikan Allah itu adalah terbaik. Yang harus kita lakukan adalah bersyukur di setiap keadaan."

Terima kasih!!!


Salam Literasi
Taman Ilmu Media