Hari Santri Nasional
Apa tujuan Hari Santri Nasional?Hari Santri Nasional
mencerminkan eratnya hubungan santri dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pada masa perang kemerdekaan, para santri dari berbagai pesantren juga aktif
dalam upaya meraih kemerdekaan dari penjajahan.
Hari Santri Nasional merupakan simbol pengakuan atas peran penting santri dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang religius, berbudaya dan berjuang bersama untuk kemerdekaan.
Perayaan ini juga mengingatkan kita akan warisan panjang yang telah diberikan para pelajar dalam mengukir sejarah Indonesia yang kaya dan beragam.Sejarah Hari Santri Nasional
Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, Hari Santri Nasional pertama kali digagas atas inisiatif komunitas pesantren. Bagi santri, Hari Santri dianggap sebagai energy untuk mengenang. Mengenang dan meneladani para santri yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.Hari Santri Nasional erat kaitannya dengan momen bersejarah dalam perjalananIndonesia. Momen ini berperan penting dalam mencapai kemerdekaan dari penjajah, berkat perjuangan para pelajar dan campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Tepatnya Pada tanggal 22 Oktober 1945, resolusi jihad yang dirancang oleh
pendiri Nahdlatul Ulama (KH. Hasyim Asy’ari) diumumkan. Langkah ini diambil
untuk menghadang tentara kolonial Belanda yang menyamar sebagai NICA
(Netherlands Indies Common Organization)
KH. Hasjim Asy'ari menggerakkan mahasiswanya dengan pernyataan bahwa,
"Membela tanah air dari penjajah adalah kewajiban setiap individu”.
Pernyataan tersebut menyulut
semangat para santri di Surabaya untuk menyerang Markas Jembatan 49 Mahratta
yang dipimpin Brigjen Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Pertempuran berkepanjangan
tersebut terjadi pada tanggal 27, 28, dan 29 Oktober 1945, dan berakhir dengan
tewasnya Jenderal Mallaby dan sekitar 2.000 tentara Inggris. Peristiwa ini
menyulut kemarahan militer Inggris yang kemudian memuncak pada Peristiwa 10
November 1945.
Hari Santri Nasional (HSN)diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Oktober yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 25 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan ini bertujuan untuk menggugah semangat santri nasional.
Pemilihan umum pada tanggal 22 Oktober 1945, KH Hasjim Asy'ari memerintahkan umat Islam untuk melancarkan jihad melawan pasukan Sekutu yang berusaha menguasai wilayah negara Republik Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan.
Sekutu yang dimaksud adalah Inggris yang menggantikan Jepang sebagai penjajah dengan dukungan Belanda. Selain itu, penetapan Hari Santri Nasional juga merupakan bentuk pengakuan atas peran besar umat Islam dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Melanjutkan penjelasan sebelumnya, Hari Santri Nasional bertujuan untuk menghormati peran penting kiyai dan santri dalam melawan penjajah, demikian seruan KH Hasjim Asy'ari. Peran ulama lain juga tak luput dari sejarah ini, seperti KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.
Para ulama selalu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, bahkan setelah
kemerdekaan, seperti yang ditunjukkan oleh fatwa jihad KH. Hasjim Asy'ari pada
14 September 1945.
Jadi, penting untuk diketahui bahwa Hari Santri Nasional bukanlah perayaan
kelompok tertentu, melainkan momen yang mengajak seluruh umat Islam di
Indonesia untuk memahami sejarah bangsa dan meningkatkan semangat nasionalisme
yang sudah ada sejak zaman penjajahan