Saturday, August 24, 2024

Perbaikan Pada Esai Atau Tulisan Yang Perlu Diperhatikan

 Pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jadikan panduan

Siswi MINU Trate Putri Gresik

Setelah menulis esai atau karangan, tugas kita adalah memperbaiki tulisan tersebut. Kegiatan perbaikan ini sering juga disebut revisi. Apa yang perlu diperbaiki. Ada empat aspek yang perlu kita perhatikan dan perlu ditingkatkan, yaitu: aspek isi, aspek kebahasaan, aspek ejaan dan tanda baca, serta aspek teknis.

Aspek isi menyangkut ide-ide yang kita kemukakan secara tertulis sehingga kita mempunyai pegangan untuk memperbaiki aspek isi.


Kita dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai panduan :

1.  Apakah isi esai kita sistematis, baik dari segi hubungan logis maupun hubungan kronologisnya
2. Apakah isi karangan kita lengkap dalam arti gagasan ide-ide yang diturunkan sesuai dengan kebutuhan kita
3. Apakah isi esai kita akurat dalam artian pokok-pokok gagasan kita diukur dengan benar dari apa yang dibutuhkan

Dan memadai tidaknya isi esai diukur dari kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh calon pembaca. Aspek kedua adalah bahasa. Kita dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai panduan:

1. Apakah ragam bahasa yang kita gunakan sesuai dengan ragam yang dibutuhkan dalam tulisan

2. Apakah kata-kata yang kita gunakan termasuk kata yang tepat diukur dari pilihan kata atau diksi
 3. Apakah kalimat-kalimat tersebut termasuk kalimat efektif, baik diukur dari kejelasan gagasan, variasi kalimat, atau diukur dari kaidah struktur kalimat

Aspek ketiga adalah ejaan dan tanda baca. Untuk meningkatkan ejaan dan tanda baca, pertanyaan-pertanyaan berikut berguna bagi kita sebagai penulis :

1. Apakah ejaan yang kami gunakan dalam draft sudah sesuai dengan kaidah ejaan yang berlaku sebagaimana diatur dalam ejaan bahasa Indonesia penyempurnaan
2. Apakah tanda baca pada kata yang kita gunakan mengikuti kaidah penggunaan tanda baca sebagaimana diatur dalam ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan

Nah aspek keempat yang perlu kita tingkatkan adalah teknik menulis. Bagaimana? Tekniknya menyangkut penggunaan margin (kiri, kanan, atas, bawah). Teknik penomoran, teknik pengutipan, dan teknik tampilan visual. Seperti tabel, organigram, diagram gambar, dan denah.

Yang kita gunakan sebagai panduan untuk meningkatkan setiap teknik adalah sebagai berikut :

1. Apakah angka yang kita gunakan sudah sesuai dengan sistem penomoran yang benar
2. Apakah penulisan daftar pustaka sudah sesuai dengan ketentuan teknis penulisan daftar pustaka
3. Apakah kutipan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam teknik penulisan kutipan pustaka
4. Apakah tampilan informasi visual sudah sesuai dengan ketentuan teknik tampilan informasi visual

 

 

 By. Taman Ilmu Media

Thursday, August 22, 2024

Definisi Menulis dan Fase-Fase dalam Menulis

 Mengapa kita menulis?

Siswi MINU Trate Putri Gresik dalam program menulis

Tamanilmumedia. Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Di balik kerumitannya, menulis banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Dan, menulis juga dapat :

1. Meningkatkan kecerdasan
2. Mengembangkan gaya isiatif dan kreativitas
3. Menumbuhkan keberanian serta
4. Merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Sayangnya, tidak banyak orang yang menyukai tulis menulis. Karena apa?

Mungkin merasa tidak berbakat, serta tidak tahu untuk apa dan bagaimana harus menulis.
Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan jari kegiatan berbahasa lainnya. Apa yang diperoleh melalui menyimak, membaca, dan berbicara akan memberinya masukkan berharga untuk kegiatan menulis.

Sebagai proses, menulis melibatkan serangkaian kegiatan yang
terbagi atas 3 tahapan, yaitu :

1. Tahap prapenulisan,
2. Tahap penulisan,
3. Tahap pascapenulisan

Fase prapenulisan, merupakan tahap persiapan mencakup,

kegiatan pemilihan topic, penentuan tujuan, penentuan pembaca, dan corak karangan, pengumpulan informasi atau bahan tulisan serta penyusunan kerangka tulisan.

Berdasarkan kerangka itu maka pengembangan tulisan pun dimulai. Yaitu, fase penulisan. Setiap ide yang dikembangkan secara bertahap dengan memperhatikan jenis informasi yang disajikan, pola pengembangan, pembahasan, dan yang lainnya. Setelah fase ini selesai, maka penulis membaca ulang untuk memeriksa dan memperbaiki tulisan.


By, Taman Ilmu Media

Thursday, July 25, 2024

Layanan Penerbitan Buku

Taman Ilmu Creative

Fasilitas :

1. 3 buku untuk penulis
2. 2 buku untuk Perpusnas
3. Layout
4. Sertifikat


Syarat dan ketentuan :

1. Maksimal 100 halaman
2. Ukuran kertas A5
3. Form Cambria
4. Margin 2,2,2,2
5. Spasi 1.5
6. Naskah finish
7. Surat pernyataan keaslian karya. 


Kirim naskah ke email : tamanilmu49@gmail.com





Happy Teacher Day

 

Kategori : Sastra Fiksi

Cetakan 1, 2024

157 halaman; 14,8 x 21 cm

Kode : 197644-362-70-24-4

Deskripsi Happy Teacher Day

Jangan pernah lelah menjadi pelita bagi negeri ini. Jadilah selalu patriot pahlawan bangsa. Guru yang pernah memberikan segudang ilmu untuk kami, yang tak pernah bisa kubalas jasanya meski hanya setitik.

Tetaplah menjadi sosok penerang untuk anak bangsa. Kepada guruku yang terhormat, tanpa bimbingan dan kebijaksanaanmu, aku tidak akan menjadi anak seperti sekarang ini.

            Kebijakan, dedikasih, dan kebaikan mu akan selalu menuntun kami ke jalan yang benar, dan menginspirasi kami untuk menjadi manusia lebih baik.


Tag : Tim Penulis Siswi MINU Trate Putri

Monday, July 8, 2024

ESBN Sebagai Identifikasi Buku Edukasi dan Alternatif ISBN

 


Saat ini Indonesia sedang mengalami krisis akibat terbatasnya kuota ISBN yang tersedia di Indonesia. Krisis ISBN di Indonesia bermula ketika Badan ISBN Internasional di London mengeluarkan peringatan kepada Perpustakaan Nasional (Perpusnas), karena jumlah produksi buku di Indonesia yang tidak ordinary. Pada tahun 2020 dan 2021, all out 208.191 judul buku di Indonesia yang diberi nomor ISBN. Namun alokasi nomor ISBN Indonesia pada tahun 2018 hanya 1 juta nomor.

Dalam kurun waktu 4 tahun, Indonesia telah menerbitkan complete 623.000 judul buku bernomor ISBN, atau lebih dari separuh absolute alokasi nomor ISBN.
Alhasil, dengan nomor ISBN yang tersisa hanya 377.000, Indonesia hanya mampu menerbitkan sekitar 67.340 judul buku per tahun jika tidak ingin kehabisan nomor ISBN sebelum diberikan kuota baru dalam 6 tahun ke depan.

Biasanya alokasi nomor ISBN suatu negara akan habis dalam waktu satu dekade atau bahkan lebih. Hal ini berdampak besar terhadap kebutuhan master dan dosen, karena persyaratan promosi dan angka kredit juga mengharuskan mereka untuk menulis dan mempublikasikan tulisannya yang ber ISBN.

Fakta perlunya ISBN di Indonesia adalah;

1. ISBN merupakan syarat untuk memperoleh penilaian kredit kenaikan pangkat master yang ditetapkan oleh instansi terkait, seperti kementerian atau lembaga pendidikan.

2Untuk membuktikan bahwa suatu buku telah diterbitkan secara publik, master perlu memiliki ISBN pada bukunya. Kriteria tersebut dapat berkaitan dengan relevansi isi buku dengan materi yang diajarkan, inovasi atau kontribusinya dalam bidang pendidikan, serta dampak positif yang dihasilkan dari buku tersebut.

Oleh karena itu, dalam menyikapi krisis ISBN yang terjadi, Perpustakaan Nasional sebagai pihak yang berwenang dikabarkan berupaya untuk membatasi jumlah ISBN. Dimana kurasi ketat terhadap tugas ISBN untuk publikasi yang kurang relevan tidak lagi menjadi prioritas bagi penerima ISBN, karena mereka tidak lagi melakukan hal tersebut. memenuhi klasifikasi.

Kami mengusulkan penggunaan ESBN sebagai sistem penomoran unik untuk mengidentifikasi buku pendidikan. ESBN dapat menggantikan ISBN sebagai sistem identifikasi buku khusus buku dan karya pendidikan pada masa krisis ISBN di Indonesia.
Dengan terpenuhinya syarat dan kriteria yang ditentukan diharapkan dapat membantu master dalam mendapatkan penilaian kredit untuk kenaikan pangkat dan membuktikan bahwa buku yang diterbitkan termasuk dalam kategori buku pendidikan.

Mengapa ESBN

Sistem penomoran ESBN diprakarsai dan dikembangkan oleh Konsorsium ESAA Task European Commission ID2021048 pada tahun 2021 yang mengikutsertakan organisasi Nasional dan Internasional seperti Seas Organization Europe, European ESAA Association, Persatuan Literasi Indonesia, Mata Garuda LPDP Kalimantan Barat, Persatuan Master LPDP, PGRI Barat Kalimantan Distributers dan Yudha English Display serta Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL, sebagai koordinator proyek internasional ini. perwakilan admin ESBN yang bisa dihubungi adalah
admin@esbn-international.com atau ke VEA di Indonesia yaitu ke admin@virtualeduacademy.com. Validasi ESBN dapat diperiksa di https://esbn-international.com/esbn-checker.

ESBN mempunyai kode 14 digit terdiri dari 3 digit kode negara, 7 digit nomor unik buku, 2 digit tahun terbit, dan 1 digit kode jenis buku. Setiap negara mempunyai awalan dan buku yang diperuntukkan bagi pendidikan yang unik, seperti buku teks, buku pengayaan, buku referensi, buku kerja siswa/master, laporan pendidikan, modul, monografi/laporan penelitian, buku panduan/instructional exercise, buku terjemahan pendidikan, dan buku pendidikan lainnya.

ESBN sangat penting bagi buku pendidikan karena menyediakan sistem identifikasi unik yang dapat memfasilitasi distribusi buku, katalogisasi, dan akses terhadap buku dan sumber daya pendidikan, termasuk buku teks, modul, buku kerja, monografi, laporan penelitian, buku panduan, instructional exercise, dan materi pendidikan lainnya.

Sistem ESBN ini mudah digunakan dan dapat diintegrasikan ke dalam compositions pengelolaan buku Anda yang ada, baik Anda penerbit kecil atau lembaga pendidikan besar.

Keuntungan menggunakan ESBN antara lain:

Standardisasi: Sistem ESBN menyediakan sistem standar dan widespread untuk mengidentifikasi dan membuat katalog buku pendidikan, tanpa memandang asal atau bahasanya. Hal ini membantu menghindari kebingungan dan kesalahan saat mencari, memesan, dan membeli buku pendidikan.
Akses: ESBN dapat membantu meningkatkan akses terhadap buku pendidikan, dan juga menyediakan sistem identifikasi buku yang jelas serta memudahkan distribusi sumber daya pendidikan kepada pihak yang membutuhkan.

Pelacakan: ESBN dapat melacak penggunaan buku dan sumber daya pendidikan, juga membantu menginformasikan tentang pembelian dan distribusi mendatang. Dengan melacak penggunaan dan permintaan, institusi pendidikan dapat merencanakan kebutuhan dengan lebih baik.

 

Taman Ilmu Media

Tuesday, April 23, 2024

Meningkatkan Literasi Anak di Tingkat Dasar

 Meningkatkan Nilai Karakter dengan Latihan Membaca dan Menulis


Siswi MINU Trate Putri Gresik

Pendidikan literasi adalah kemampuan berbahasa yang digerakkan oleh seseorang untuk disampaikan dengan berbagai cara sesuai tujuannya. Arti singkat dari kemahiran adalah kemampuan membaca dengan teliti dan mengarang. Beberapa manfaat dari literasi yang harus dilatih yaitu,

1. Meningkatkan nilai karakter dengan latihan membaca dan menulis.
2. Membantu seseorang melibatkan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat.
3. Membantu mengembangkan dan memupuk sifat-sifat luhur dalam diri seseorang.

Hasil karya siswi MINU Trate Putri dalam pengembangan literasi membaca dan menulis.

 

Anak Yang Sombong

By. Aira, Vanessa, Aeryn (kelas 2 ICP)

Suatu hari Aira dan Vanessa bermain petak umpet. Tiba–tiba, ada temannya yang menghampiri mereka berdua. Mereka mengira mau ikut bermain bersama, eh ternyata hanya untuk memamerkan kerudung barunya.

Lalu Aira dan Vanessa berkata, “Kami tidak ingin kerudung seperti itu karena, kita memakai kerudung ini sudah bagus kok, ngapain beli kerudung baru.”

Lalu Ia menjawab, “Aku hanya memberi tahu kalian kalau aku mempunyai kerudung baru,” dengan gaya sombong sambil menyengir dan berlalu pergi.

Aira dan Vanessa lanjut bermain sampai sore sampai akhirnya terdengar adzan maghrib. 

”Vanessa sudah terdengar adzan, mari kita ke masjid bersama,” kata Aira.

“Yuk, kita ke masjid,” jawab Vanessa.

Sesampainya di masjid, Aira dan Vanessa bertemu temanya yang sombong itu. Dia ternyata memamerkan barang baru lagi. Ternyata barang baru yang ia pamerkan adalah jam tangan. Aira dan Vanessa pun tetap saja tidak iri dengan barang–barang baru yang dipamerkannya itu.

Anak sombong itu pun kesal sambil berkata dalam hati, ”Ih, kok bisa sih, Vanessa dan Aira tidak iri dengan barang baruku”.

Lalu esok harinya, Airadan Vanessa pun bermain. Tiba – tiba ada anak yang ingin berkenalan dengan Vanessa dan Aira.

Anak baru itu pun berkata, ”Perkenalkan namaku Aeryn, boleh tidak aku bergabung dengan kalian?” kata Aeryn.”

Aira pun berkata, “Hati–hati ya Aeryn, jika bermain dengan kita, karena setiap hari kita di pamerkan barang baru oleh anak yang sering menggangu kita”.

”Iya Aira, aku akan berhati–hati, kalau boleh tau siapa namanya”.

“Kita berdua tidak tau,” kata Aira.

“Iya Aeryn, kita juga tidak tau siapa dia tapi sepertinya ia tau dari teman dekatnya, dulu dia teman kita. Semenjak ada anak itu bestie kita dulu sering bermain bersama dia, dia juga sering di belikan teman dekatnya yang baru itu mainan makanan, dll,” kata Vanessa.

”Oh gitu, masak teman kalian menjadi gitu?” kata Aeryn.

”Iya, kalau tidak percaya besok kamu ikut kita aja biar tau,” kata Vanessa.

“Ok,” kata Aeryn.

Keesokan harinya Aira, Vanessa dan Aeryn bermain bersama dan tiba–tiba anak itu datang lagi untuk memamerkan benda barunya.

“Memang benar yang kamu katakan kemarin anak itu datang untuk memamerkan barang–barangnya,” kata Aeryn sambil bisik–bisik.

“Hai teman-teman, aku datang lagi…aku pamer lagi nih, ada bando baru, baju baru, dan celana baru,” kata anak itu.

“Ngapin sih, pamer–pamer gak ada gunanya yang ada malah masuk neraka, tuh,” kata Aeryn.

 “Eh iya tuh, ngapain pamer,” kata Vanessa.

Si anak sombong itu pun pergi, karena ia tidak dihiraukan oleh Aira dan Vanessa.

“Ooo, itu anak yang suka pamer, ternyata wajahnya biasa-biasa aja,” kata Aeryn.

“Sebenarnya itu teman TK ku dulu dan namanya Aisyah,” kata Aeryn.

”Ooo namanya Aisyah,” kata Vanessa.

Mereka bertiga bermain sampai adzan maghrib. Lalu mereka pergi ke masjid bersama. Sesampainya di masjid mereka bertemu Aisyah.

”Oh, ini teman baru kalian,” kata Aisyah.

“Iya, aku teman baru Vanessa dan Aira,” kata Aeryn dengan nada semangat.

Sekian 

editor,
Ahmad Tajul Umam


Salam Literasi
Taman Ilmu Media