Taman Ilmu Creative
Fasilitas :
Syarat dan ketentuan :
Fasilitas :
Syarat dan ketentuan :
Cetakan 1, 2024
Jangan pernah lelah menjadi pelita bagi negeri ini. Jadilah selalu
patriot pahlawan bangsa. Guru yang pernah memberikan segudang ilmu untuk kami,
yang tak pernah bisa kubalas jasanya meski hanya setitik.
Tetaplah menjadi sosok penerang untuk anak bangsa. Kepada guruku yang
terhormat, tanpa bimbingan dan kebijaksanaanmu, aku tidak akan menjadi anak
seperti sekarang ini.
Kebijakan, dedikasih, dan kebaikan
mu akan selalu menuntun kami ke jalan yang benar, dan menginspirasi kami untuk
menjadi manusia lebih baik.
Saat ini Indonesia sedang mengalami krisis akibat terbatasnya kuota ISBN yang tersedia di Indonesia.
Krisis ISBN di Indonesia bermula ketika Badan ISBN Internasional di London
mengeluarkan peringatan kepada Perpustakaan Nasional (Perpusnas), karena jumlah
produksi buku di Indonesia yang tidak ordinary. Pada tahun 2020 dan 2021, all
out 208.191 judul buku di Indonesia yang diberi nomor ISBN. Namun alokasi nomor
ISBN Indonesia pada tahun 2018 hanya 1 juta nomor.
Dalam kurun waktu 4 tahun,
Indonesia telah menerbitkan complete 623.000 judul buku bernomor ISBN, atau
lebih dari separuh absolute alokasi nomor ISBN.
Alhasil, dengan nomor ISBN yang tersisa hanya 377.000, Indonesia hanya mampu
menerbitkan sekitar 67.340 judul buku per tahun jika tidak ingin kehabisan
nomor ISBN sebelum diberikan kuota baru dalam 6 tahun ke depan.
Biasanya alokasi nomor ISBN
suatu negara akan habis dalam waktu satu dekade atau bahkan lebih. Hal ini
berdampak besar terhadap kebutuhan master dan dosen, karena persyaratan promosi
dan angka kredit juga mengharuskan mereka untuk menulis dan mempublikasikan
tulisannya yang ber ISBN.
Oleh karena itu, dalam
menyikapi krisis ISBN yang terjadi, Perpustakaan Nasional sebagai pihak yang
berwenang dikabarkan berupaya untuk membatasi jumlah ISBN. Dimana kurasi ketat
terhadap tugas ISBN untuk publikasi yang kurang relevan tidak lagi menjadi
prioritas bagi penerima ISBN, karena mereka tidak lagi melakukan hal tersebut.
memenuhi klasifikasi.
Kami mengusulkan penggunaan
ESBN sebagai sistem penomoran unik untuk
mengidentifikasi buku pendidikan. ESBN dapat menggantikan ISBN sebagai sistem
identifikasi buku khusus buku dan karya pendidikan pada masa krisis ISBN di
Indonesia.
Dengan terpenuhinya syarat dan kriteria yang ditentukan diharapkan dapat
membantu master dalam mendapatkan penilaian kredit untuk kenaikan pangkat dan
membuktikan bahwa buku yang diterbitkan termasuk dalam kategori buku
pendidikan.
Sistem penomoran ESBN diprakarsai dan dikembangkan oleh Konsorsium ESAA Task European Commission
ID2021048 pada tahun 2021 yang mengikutsertakan organisasi Nasional dan
Internasional seperti Seas Organization Europe, European ESAA Association,
Persatuan Literasi Indonesia, Mata Garuda LPDP Kalimantan Barat, Persatuan
Master LPDP, PGRI Barat Kalimantan Distributers dan Yudha English Display serta
Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL, sebagai koordinator proyek internasional ini.
perwakilan admin ESBN yang bisa dihubungi adalah
admin@esbn-international.com atau ke VEA di Indonesia yaitu ke admin@virtualeduacademy.com. Validasi
ESBN dapat diperiksa di https://esbn-international.com/esbn-checker.
ESBN mempunyai kode 14 digit terdiri dari 3 digit kode negara, 7 digit nomor unik buku, 2 digit tahun terbit, dan 1 digit kode jenis buku. Setiap negara mempunyai awalan dan buku yang diperuntukkan bagi pendidikan yang unik, seperti buku teks, buku pengayaan, buku referensi, buku kerja siswa/master, laporan pendidikan, modul, monografi/laporan penelitian, buku panduan/instructional exercise, buku terjemahan pendidikan, dan buku pendidikan lainnya.
ESBN sangat penting bagi buku
pendidikan karena menyediakan sistem identifikasi unik yang dapat memfasilitasi
distribusi buku, katalogisasi, dan akses terhadap buku dan sumber daya
pendidikan, termasuk buku teks, modul, buku kerja, monografi, laporan
penelitian, buku panduan, instructional exercise, dan materi pendidikan
lainnya.
Sistem ESBN ini mudah digunakan
dan dapat diintegrasikan ke dalam compositions pengelolaan buku Anda yang ada,
baik Anda penerbit kecil atau lembaga pendidikan besar. Standardisasi: Sistem ESBN menyediakan sistem standar dan widespread untuk mengidentifikasi dan membuat
katalog buku pendidikan, tanpa memandang asal atau bahasanya. Hal ini membantu
menghindari kebingungan dan kesalahan saat mencari, memesan, dan membeli buku
pendidikan. Pelacakan: ESBN dapat melacak
penggunaan buku dan sumber daya pendidikan, juga membantu menginformasikan
tentang pembelian dan distribusi mendatang. Dengan melacak penggunaan dan
permintaan, institusi pendidikan dapat merencanakan kebutuhan dengan lebih
baik.
Keuntungan menggunakan ESBN antara lain:
Akses: ESBN dapat membantu meningkatkan akses terhadap buku pendidikan, dan
juga menyediakan sistem identifikasi buku yang jelas serta memudahkan
distribusi sumber daya pendidikan kepada pihak yang membutuhkan.