Tuesday, April 23, 2024

Meningkatkan Literasi Anak di Tingkat Dasar

 Meningkatkan Nilai Karakter dengan Latihan Membaca dan Menulis


Siswi MINU Trate Putri Gresik

Pendidikan literasi adalah kemampuan berbahasa yang digerakkan oleh seseorang untuk disampaikan dengan berbagai cara sesuai tujuannya. Arti singkat dari kemahiran adalah kemampuan membaca dengan teliti dan mengarang. Beberapa manfaat dari literasi yang harus dilatih yaitu,

1. Meningkatkan nilai karakter dengan latihan membaca dan menulis.
2. Membantu seseorang melibatkan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat.
3. Membantu mengembangkan dan memupuk sifat-sifat luhur dalam diri seseorang.

Hasil karya siswi MINU Trate Putri dalam pengembangan literasi membaca dan menulis.

 

Anak Yang Sombong

By. Aira, Vanessa, Aeryn (kelas 2 ICP)

Suatu hari Aira dan Vanessa bermain petak umpet. Tiba–tiba, ada temannya yang menghampiri mereka berdua. Mereka mengira mau ikut bermain bersama, eh ternyata hanya untuk memamerkan kerudung barunya.

Lalu Aira dan Vanessa berkata, “Kami tidak ingin kerudung seperti itu karena, kita memakai kerudung ini sudah bagus kok, ngapain beli kerudung baru.”

Lalu Ia menjawab, “Aku hanya memberi tahu kalian kalau aku mempunyai kerudung baru,” dengan gaya sombong sambil menyengir dan berlalu pergi.

Aira dan Vanessa lanjut bermain sampai sore sampai akhirnya terdengar adzan maghrib. 

”Vanessa sudah terdengar adzan, mari kita ke masjid bersama,” kata Aira.

“Yuk, kita ke masjid,” jawab Vanessa.

Sesampainya di masjid, Aira dan Vanessa bertemu temanya yang sombong itu. Dia ternyata memamerkan barang baru lagi. Ternyata barang baru yang ia pamerkan adalah jam tangan. Aira dan Vanessa pun tetap saja tidak iri dengan barang–barang baru yang dipamerkannya itu.

Anak sombong itu pun kesal sambil berkata dalam hati, ”Ih, kok bisa sih, Vanessa dan Aira tidak iri dengan barang baruku”.

Lalu esok harinya, Airadan Vanessa pun bermain. Tiba – tiba ada anak yang ingin berkenalan dengan Vanessa dan Aira.

Anak baru itu pun berkata, ”Perkenalkan namaku Aeryn, boleh tidak aku bergabung dengan kalian?” kata Aeryn.”

Aira pun berkata, “Hati–hati ya Aeryn, jika bermain dengan kita, karena setiap hari kita di pamerkan barang baru oleh anak yang sering menggangu kita”.

”Iya Aira, aku akan berhati–hati, kalau boleh tau siapa namanya”.

“Kita berdua tidak tau,” kata Aira.

“Iya Aeryn, kita juga tidak tau siapa dia tapi sepertinya ia tau dari teman dekatnya, dulu dia teman kita. Semenjak ada anak itu bestie kita dulu sering bermain bersama dia, dia juga sering di belikan teman dekatnya yang baru itu mainan makanan, dll,” kata Vanessa.

”Oh gitu, masak teman kalian menjadi gitu?” kata Aeryn.

”Iya, kalau tidak percaya besok kamu ikut kita aja biar tau,” kata Vanessa.

“Ok,” kata Aeryn.

Keesokan harinya Aira, Vanessa dan Aeryn bermain bersama dan tiba–tiba anak itu datang lagi untuk memamerkan benda barunya.

“Memang benar yang kamu katakan kemarin anak itu datang untuk memamerkan barang–barangnya,” kata Aeryn sambil bisik–bisik.

“Hai teman-teman, aku datang lagi…aku pamer lagi nih, ada bando baru, baju baru, dan celana baru,” kata anak itu.

“Ngapin sih, pamer–pamer gak ada gunanya yang ada malah masuk neraka, tuh,” kata Aeryn.

 “Eh iya tuh, ngapain pamer,” kata Vanessa.

Si anak sombong itu pun pergi, karena ia tidak dihiraukan oleh Aira dan Vanessa.

“Ooo, itu anak yang suka pamer, ternyata wajahnya biasa-biasa aja,” kata Aeryn.

“Sebenarnya itu teman TK ku dulu dan namanya Aisyah,” kata Aeryn.

”Ooo namanya Aisyah,” kata Vanessa.

Mereka bertiga bermain sampai adzan maghrib. Lalu mereka pergi ke masjid bersama. Sesampainya di masjid mereka bertemu Aisyah.

”Oh, ini teman baru kalian,” kata Aisyah.

“Iya, aku teman baru Vanessa dan Aira,” kata Aeryn dengan nada semangat.

Sekian 

editor,
Ahmad Tajul Umam


Salam Literasi
Taman Ilmu Media